Menyempatkan
waktu untuk kuliah Umum merupakan sesuatu yang berharga, apalagi sekarang say
sudah bersatus mahasiswa tingkat akhir.
Umumnya sudah tidak mengikuti lagi perkuliahan di kelas dan sudah sibuk
sama penyelesaian tugas akhir. Jadi, kuliah umum menjadi moment penting di mana
menjadi sarana untuk mengupgrade
pengetahuan sekaligus bisa sharing mengenai dunia kerja di industry tambang
pada pamateri.
Topic stadium general kali tentang
“Introduction to Gold Mining Extraction
Process Plant and Refining” yang diantarkan oleh Bapak Abdul Rahim Waling.
Beliau adalah Deputi Manager Process Plant PT. Kosongan Bumi Kencana
PT. Kosongan Bumi Kencana
marupakan salah satu Industri tambang emas yang ada di Kalimantan Selatan.
Bentuk endapan emasnya yakni Orebody.
Resume dari Studium General
ini yakni dalam proses pengolahan emas terdapat beberapa tahapan yakni:
Diagram alir tahapan pengolahan emas |
a. Komunisi (Reduksi Ukuran)
Komunisi bertujuan untuk
menghasilkan partikel yang sesuai dengan kebutuhan (ukuran yang diinginkan),
membebaskan mineral berharga dari material pengotor dan memperbesar luas
permukaan sehingga kecapatan reaksi pelarutan dapat lebih baik. Ada dua tahapan
Komunisi yakni Crushing (peremukan) dan Grinding (penghalusan). Reduksi ukuran
yang dihasilkan ketika melakukan Crushing yakni ≈ 25 mm sedangkan pada Grinding
> 25 mm.
b. Kosentrasi
Setelah ukuran bijih diperkecil, proses
selanjutnya dilakukan proses konsentrasi dengan memisahkan mineral emas dari
mineral pengotornya. Pada endapan emas aluvial, bijih hasil penggalian
langsung memasuki tahap ini tanpa tahap kominusi terlebih dahulu. Kosentrasi
merupakan proses peningkatan kadar yang bertujuan agar bahan galian yang mutu atau
kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih lanjut, yaitu diambil
(di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus ditingkatkan.
Adapun
Proses peningkatan kadar terdiri dari:
1.
Pemilahan
(sorting)
2.
Kosentrasi
gravitasi (Gravity Concentration)
3.
Konsentrasi dengan Media Berat (Dense/Heavy Medium Separation)
4.
Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)
5.
Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)
6.
Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration)
c. Ekstrasi
Ekstraksi adalah proses
pemisahan berdasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu
antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Terdapat dua metoda pilihan
yang dapat diterapkan dalam ekstraksi emas yaitu sianidasi dan amalgamasi
Ada dua macam proses ekstrasi
yaitu:
1. Sianidasi yaitu ekstrasi dari
ore dengan cairan sianida.
d. Pemurnian (Refining)
Pemurnian yakni melakukan
pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar
diperoleh tingkat kemurnian tinggi. Adapun tahapan pemurnian emas sebagai
berikut:
1. Peleburan (Smelting)
Peleburan
yakni proses reduksi bijih ( abu hasil roasting atau cake hasil electrowinning
) pada suhu tinggi ( 1.200 oC ) hingga
mendapatkan material lelehan. Dengan menambahkan Flux formula, salah
satunya Borax - Sodium Borate ( Na2B4O7. 10H2O ) sebagai bahan kimia
tambahan untuk proses smelting. Fungsi borax dalam proses smelting yaitu
mengikat kotoran penggangu selain logam ( slag / terak ). Sehingga ketika
mencair, matte ( logam lelehan ) akan
berada di bawah sedangkan bagian atas disebut slag / terak yang ditangkap
oleh silika berupa semacam kaca yang mudah untuk dipecahkan. Produk reduksi
selama proses pelelehan disebut Dore bullion (Au-Ag alloy).
2.
Pengecilan ukuran (Size Reduction)
Pengecilan
ukuran yaitu mereduksi dore bullion (Au-Ag alloy) yang masih berukuran besar
menjadi butiran-butiran kecil, sebelum diproses ke tahap parting. Idealnya
besaran butiran sekitar diameter 2-3 mm dengan kadar emas 25% atau kurang. Bila perlu dilakukan Quartering,
yaitu menurunkan kadar emas
dengan penambahan yang tepat dari tembaga atau perak agar tercapai kadar emas
25%.
Proses
ini dilakukan berdasarkan proses perlakuan kimia untuk bahan fase padat yang
umumnya sangat dipengaruhi oleh luas permukaan dari bahan padat tersebut.
Semakin luas permukaannya, maka perlakuan kimia akan semakin baik. Dimana luas
permukaan dari suatu bahan padat berhubungan erat dengan ukuran dari bahan
tersebut, artinya semakin kecil ukuran dari bahan padat, maka permukaannya akan
semakin luas.
3. Pemisahan
(Parting)
Pemisahan
yaitu proses untuk memisahkan emas dengan perak dan logam dasar dari dore
bullion ( Au-Ag alloy ) dengan larutan asam nitrat ( HNO3 ).
Dipasaran kita dapat temukan asam nitrat kadar 68%.
Hasil
setelah perebusan terakhir, endapan yang ada sudah halus dan berwarna coklat
seperti bubuk kopi. Endapan ini merupakan bullion emas ( High Au Bullion )
dengan kadar emas mencapai 98%, untuk hasil lebih baik dapat diproses dengan
Aqua Regia agar dapat diperoleh kadar hingga 99.6%.
Sedangkan
air hasil bilasan yang ditampung diember dilanjutkan pada proses hydrometalurgi
untuk diambil peraknya.
4. Peleburan
(Melting)
Untuk
mendapatkan logam emas, endapan bullion emas ( High Au Bullion ) selanjutnya
dilebur dengan penambahan borax ( Na2B4O7•10H2O ). Tujuan pemakaian borax
di sini adalah selain untuk mengikat kotoran yang masih ada, juga untuk menahan
bullion agar tidak beterbangan saat terkena hembusan dari blander nantinya.
Setelah bullion dilebur akan tampak menggumpal seperti gumpalan di dasar kowi.
Biarkan dingin dahulu beberapa detik hingga membeku sebelum dicongkel. Bila
menginginkan emas berwarna kuning mengkilat, caranya : dimasak dalam panci yang
dipanaskan hingga dua kali proses pemasakan dengan larutan yang terdiri dari :
·
Salpeter / sendawa sebanyak 2 %
·
Tawas sebanyak 1 %,
·
NaCl sebanyak 1 %,
·
Air
Sendawa / Salpeter disebut juga niter, ada tiga mineral
yang mendukung nama ini, salpeter biasanya adalah kalium nitrat ( KNO3 ), salpeter
Norwegia / salpeter kapur / kalsium nitrat ( Ca(NO3)2 ), salpeter
natrium / natrium nitrat ( NaNO3 ).
Itulah sedikit
gambaran tentang kuliah umum kemarin. Banyak ilmu yang bisa dapat dari kuliah
umum ini. Ucapan terimah kasih kepada
Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin selaku penyelenggara
dan IKA-Tambang Unhas yang telah memfasilitasi untuk mengundang pemateri dari perusahaan
– perusahaan tambang serta kepada bapak Abdul Rahim Waling yang telah bersedia
barbagi ilmu dengan kami mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin.