Tak terasa
akhirnya kita dipertemukan kembali bulan yang penuh kebaikan, bulan yang penuh
kemulian yakni bulan suci ramadhan 1435 H bertepatan dengan tahun 2014 masehi.
Rasa syukur perlu hanturkan kepada Allah SWT karena masih memberikan kesempatan
untuk bisa berjumpa bulan suci Ramadhan kali ini. Ada banyak saudara-saudara
kita yang tidak bisa merasakan indahnya bulan suci ramadhan kali ini, baik itu
mereka telah wafat atau lagi terbaring di rumah sakit dengan penyakit yang
diderita.
Walaupun tidak
bersama keluarga di kampung halaman yakni wakuru (Muna), kegembiraan akan
hadirnya bulan suci Ramadhan suatu kebanggan
tersendiri bagi saya di mana kita bisa mendulang amal sebanyak mungkin. Berpuasa
sendiri dalam artian tidak besama sanak keluarga sebenarnya bukan yang pertama
kalinya untuk saya karena sejak tahun 2009 kemarin saya sudah mulai berpuasa
sendiri di mana saat itu saya meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan
kuliah di Makassar. Jadi bukan menjadi mesalah ketika mengawali puasa di negeri
orang.
Tahun 2012
kemarin, pembukaan puasa saya berlangsung di lokasi KKN yakni Desa Laerung,
Kec. Majauleng Kab. Wajo Sulawesi Selatan. Sedangkan tahun 2013 kemarin harus
pembukaan puasa di kampung orang yakni Desa Loa Ulung, Tenggarong seberang,
Kutai KartaNegara, Kalimantan timur, dan sekarang di Makassar. Dari beberapa
tempat tesebut pada dasarnya kaum muslimin sangat menantikan kedatangan bulan
yang penuh berkah ini baik itu anak-anak hingga mereka yang berusia senja, atau
mereka yang berprofesi sebagai Direktur maupun mereka sebagai buruh.
Bulan suci
ramadhan diibaratkan sebagai “training for muslim”. Di mana kita mendapatkan
training dari Allah SWT. Untuk mempersiapkan diri kita, baik dari segi ruhiah,
Ilmu maupun kesehatan diri kita. Dan mereka-mereka yang lulus dalam training
ini, In shaa Allah mereka mempunyai bekal untuk 11 bulan ke depan. Aamiin
Selamat mendaki di puncak G.
Ramadhan 1435 Mdpl semoga selamat sampai di Puncak Idul Fitri