http://dotcomplicated.co/content/wp-content/uploads/2015/04/think-entrepreneur.jpg
|
Kemarin sempat mengikuti satu salah seminar yang bertemakan
entrepreneur. Acara ini diadakan oleh PPM school of Management yang bekerja
sama dengan kampus Unhas. Mumpung gratis dan ilmu yang berbobot setidaknya kita
manfaatkan sebaik mungkin, pikirku.
Ada beberapa point penting yang ingin saya tuliskan kembali
disini. Menurut saya ini bisa dijadikan referensi sekaligus bisa di share ke
yang lain. Sebelumnya saya ingin informasikan pematerinya yakni: bapak Andi
Ilham Said, Ir., MSOM., Phd (Dosen PPM School Of Management), Bapak Prof. Dr.
Abd. Rahman Kadir, Msi (Guru Besar Unhas), Dian Anggriani, SE., MM (Perwakilan
dari Bank SulSelBar) dan Bapak Niko Atmajaya, SM (Alumnus PPM school of
Management sekaligus pelaku bisnis).
Andi Ilham Said,
Ir., MSOM., Phd
a. Harus tahu arti dari berbisnis itu sendiri karena banyak orang
salah mengartikan berbisnis itu sendiri misalnya pandangan bahwa berbisnis itu
harus bermodal besar namun kenyataan tidak semua seperti itu bahkan ada yang
hanya Rp. 0,-. Misalnya sebagai distributor. Yang diutamakan kepercayaan dan
kerja keras
b. Berdasarkan kecerdasan seseorang, bisa dibagi kedalam 3 bagian
yakni sangat cerdas kemungkinan besar menjadi dosen, cukup cerdas
kemungkinan menjadi entrepreneur dan terakhir menjadi politisi
c. Peluang bisnis itu ada dimana mana, bisa jadi ada disekitar kita
baik itu dalam lingkungan keluarga atau rekan-rekan karja. Bahkan dari
diri kita sendiri bisa jadi terdapat peluang untuk berbisnis. Ini mesti
dikembangkan yakni kemampuan melihat peluang. Yang mana saya sendiri agak sulit
melakukan hal ini.
Bapak Prof. Dr.
Abd. Rahman Kadir, Msi (Guru Besar Unhas)
a. Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur
yaknik pragmatis, inovatif, pantang menyerah dan terakhir memiliki nilai
b. Ada tiga hal untuk mengetahui apakah orang bugis tersebut kaya
atau tidak? Yakni: ketika melaksanakan pernikahan anak/cucunya (seberapa besar
uang panaiknya), ketika sakit (Di RS elit mana ia dirawat dan seberapa banyak
orang yang datang membesuk), ketika meninggal (seberapa banyak oranya yang
datang melayat dan umumnya membuat jalan macet)
Dian Anggriani,
SE., MM
a. Setiap bank memiliki aturan masing-masing dan intinya pihak bank
sangat mengapresiasi kepada mereka yang bekerja sama dalam pengembangan bisnis
di Indonesia.
Niko Atmajaya, SM
a. Asset yang dimiliki tidak mesti dijual untuk memulai berbisnis
karena bisnis yang akan kita lakukan belum bisa menjamin. Tidak menuntut
kemungkinan bisnis yang akan dilakukan sangat membutuhkan asset tersebut. jadi,
hindari penjualan asset
b. Mulai berbisnis dengan sesuatu yang tidak disukai karena jika
kita berbisni dengan sesuatu yang sukai kemungkinan besar kita akan mengalami
kerugian. Di mana kita begitu sayang dengan suatu barang dan tidak mau
menjualnya walaupun harga saat itu tinggi. Ketika ingin menjualnya ternyata
harga jualnya sudah turun drastis
c. Agaplah Rekan bisnis sebagai solmet bukan saingan
Itulah beberapa
point yang sempat saya tangkap dari penyampaian ke empat pemateri. Cukup
bermanfaat bagi saya. Semoga bisa menjadi pengusaha sukses juga. Aamiin.
~ooO Safaruddin
Iyando Ooo