Berbuat baik, Baik Berbuat


 
Berbuat bail, Baik Berbuat
Ingin rasanya dihargai bukan kerena dia pejabat atau orang kaya. Dihargai kerena orangnya memang Baik. 
Banyak kasus yang terjadi di sekililing kita, ada orangnya yang dulunya dipuja, dihargai hanya karena saat itu dia adalah orang nomor 1 di daerah itu. Atau dia orang kaya di tempat itu.
Dan ketika kondisinya berbalik di mana orang yang dulunya nomor 1 di daerah itu harus tergeser oleh orang lain begitu juga orang kaya yang kini bangkrut hingga jatuh miskin akan hilang respek banyak orang karena perubahan ini. Kemungkinan pahit yang dirasa yakni merasa dikenal pun tidak.
Kebaikan tidak tercipta instan, jika instan maka akan muncul kecurigaaan. Ada maksud yang tersembunyi.
Tapi kita tidak menginginkan seperti itu kan?
Berbuat baiklah apa adanya. Ciptakan memang kebiasaan akan itu. Tak perlu juga kita menunggu kaya atau memiliki jabatan untuk melakukannya. Jika saat ini dalam posisi mendapatkan jabatan atau memiliki kekayaan, saya kira itu bonus yang mesti dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berbuat baik. Karena Tuhan memberikan kedua hal itu sebagai sarana untuk berbuat baik.
Dengan demikian, tak ada kekhawatiran ditinggal, dikucilkan atau tidak dihargai  jika 2 rezeki tadi yakni jabatan dan kekayaan ditarik kembali oleh Tuhan.
Biasakanlah BERBUAT BAIK karena salah satu Teori sukses yang saya yakini bahwa, banyak berbuat baik, maka orang – orang akan mendoakan yang terbaik untuk kita termasuk kesuksesan.
Tapi kita juga tak bisa dipungkiri bahwa  tak selamanya kita dipandang baik oleh orang lain. Olehnya itu lakukan yang terbaik di manapun, kapanpun dan pada siapapun.  

ooO Safaruddin Iyando Ooo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar