Sehari di Kota Kalong, Soppeng

Taman pusat Kota Soppeng
Para pembaca pasti tahu kota berjuluk kota Kalong (kelelawar) di Sulawesi selatan kan? Iya benar Kabupaten Soppeng, yang letaknya di sebelah utara Kota Makassar, berjarak sekitar 200 kilometer. Kenapa di juluki kota kalong? Hal ini disebabkan karena di setiap pohon di kota soppeng kita bisa menemukan banyak kalong (kelelawar) bergelantungan di pohon-pohon yang ada di pusat kota Soppeng. 
Kalong ( Kelelawar )
Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut bahwasanya Ada  mitos yang tersebar hingga saat ini mengenai kalong (kelelawar) di kota Soppeng ini diantaranya:
a.      Jika kita dikencingi kelelawar ketika berkunjung ke kota ini maka jodoh kita nanti berasal dari kota ini yakni Soppeng
b.      Jika kelelawar ini meninggalkan/pergi dari kota ini maka kemungkinan akan terjadi bencana di kota ini.

Itulah mitos yang sering kita dengarkan jika berkunjung ke kota ini. Nda mesti harus yakini semuanya benar. Missal mengenai jodoh tadi, bisa jadi cuman sebuah kebetulan. Dan pada hakekatnya jodoh itu sudah dituliskan oleh sang Illahi sebelum kita lahir di bumi pertiwi ini baik itu menganai waktu, tempat dan siapa nantinya yang menjadi pendamping hidup. 
Begitu pula pada mitos kedua, pada umumnya hewan memiliki kemampuan alamiah untuk membaca tanda-tanda alam. Orang zaman dulu menjadikan hewan sebagai acuan bencana alam. Misalnya kasus kebakaran hutan atau gunung meletus. Maka akan ditemukan hewan-hewan yang ada di gunung atau hutan tersebut turun/pindah hingga sampai ke pemukiman masyarakat di kaki gunung. Sama halnya dengan  kelelawar tiba-tiba meninggalkan sarangnya bakal terjadi sesuatu itu bukan mitos. Karena kalong atau kelelawar merupakan hewan pembaca sinyal alam.

Salah satu icon yang bisa temukan di pusat kota Soppeng yakni Masjid Rayanya (Masjid Agung Darulsallam) yang berada ketinggian dan Bangunan peninggalan Belanda yang dikenal dengan nama Villa Yuliana. Bangunan ini terletak di jantung kota Watansoppeng yang dibangun oleh C.A KROSEN tahun 1905 selaku Gubernur Pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi. Kontruksi dan arsitektur bangunan ini merupakan perbaduan gaya Eropa dan gaya Bugis. Villa Yuliana ini merupakan bangunan kembar, satu diantaranya ada di Netherland. Pembangunan Villa ini merupakan wujud kecintaan terhadap Ratu Yuliana
Vila Yuliana

Lampu Penerang di Taman Kota

Satu hal lagi Jika kita perhatikan selama perjalanan maka kita akan melihat bahwa kota soppeng seperti sebuah lembah yang dikelilingi oleh bukit dan pegunungan. Selain itu hamparan sawah petani yang hijau menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Tak lupa kuingatkan satu hal mengenai tempat wisata air panas yang sayang jika kawan-kawan pembaca telah berkunjung ke kota Soppeng ini namun tidak sempat ke sana. Cerita mengenai Wisata air Panas (Lejja) saya akan bahas pada topic tersendiri.
Masjid Raya Soppeng


Ini sepenggal cerita ketika berkujung ke kota Kalong (Soppeng), masih banyak mitos, cerita-cerita tempo dulu yang belum kita dengar dari kota ini. Sebagian besar mengandung pesan-pesan moril untuk kita semua. Sehingga perlu untuk disandingkan dengan ilmu pengetahuan untuk menguji kebenarannya.  

~ooO Safaruddin Iyando Ooo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar