Kebahagian kadang datangnya tiba-tiba begitu pula dengan
kesedihan.
Anytime and anywhere. Tapi pada dasarnya kodrat manusia
hanya menginginkan kebahagian semata. Dan melupakan makna kesedihan yang
menyimpan sejuta kebahagian.
Beberapa hari ini, saya sering ke rumah sakit untuk menjengung
sanak keluarga saya yang istrinya lagi dirawat. Saya sangat perihatin dengan
penyakitnya yakni lumpuh setengah badan. Penyakitnya sudah
berlangsung 4 tahun dan baru dirujuk tahun ini.
Apa yang salah dari keluarga ini sehingga mereka harus mendapat
cobaan ini, apakah dari diri pribadi mereka sendiri? atau gimana? Kalau
memang demikian, aku berharap kepada-Mu yaa Allah untuk memaafkan mereka akan
kesalahan mereka. Karena saya tahu manusia
memiliki banyak kekurangan, salah satunya lupa akan kesalahan-kesalahan mereka
lakukan.
Orang sakit bukanlah menjadi beban bagi dirinya sendiri melainkan
menjadi beban bagi sanak keluarganya. Yang harus menjaganya siang dan malam
serta harus meninggalkan segala aktivitas rutinya. Bagaimana rasanya?
kita yang biasa sibuk dengan aktivitas dari pukul 4 shubuh hingga pukul 23.00
malam harus terbaring di atas tempat tidur setiap hari? Tidak bisa dibayangkan
kan?
Mungkin itulah yang perlu kita renungi bahwa kita dituntut untuk
selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat kesehatan yang selalu diberikan
kepada kita. Dan perlu kita tahu Nikmat kesehatan itu mahal.
Rasa syukur memang harus diingat anytime and anyewhre, dari bangun
di pagi hari, bisa menunaikan shalat, bisa olahraga, bisa menuntut ilmu, bisa
bekerja, bisa bersilahturahim, bisa makan bersama keluarga, bisa tidur nyenyak
di malam hari dll. Merupakan nikmat yang harus kita syukuri kepada Allah.
Karena masih banyak saudara-saudara kita yang sudah tidak bisa melakukan aktivitas
serupa.
“ Yaa Allah, Berikan
kesembuhan bagi hamba-hamba-Mu masih terbaring di Rumah sakit, berikanlah
nikmat kesehatan kepada mereka. Aamiin”.
ooO Safaruddin Iyando Ooo