Pernah nonton Three Kingdoms? Film kolosal yg mengisahkan tentang
3 kerajaan di Cina pasca keruntuhan dinasti han. Ketiga kerajaan itu :
Wei, Shu dan Wu, terus menerus bertikai tanpa ujung.
Zhao Yun, yg dikenal dengan nama Jendral Zilong adalah Jendral
Utama dari kerajaan Shu yg bertugas memimpin penaklukan Wei dan Wu, bukan demi
kekuasaan tapi demi menghentikan pertumpahan darah. Setelah melewati puluhan
peperangan tanpa kekalahan, suatu hari ia terluka parah, tabib pasukan
memintanya melepas baju perang agar luka tersebut diobati. Dengan tegas ia
berkata "aku tak pernah melepaskan baju besiku dalam peperangan, se sakit
apapun itu, aku tak ingin melemahkan prajuritku dengan membiarkan mereka tau
kalau aku sedang terluka."
Kita pindah ke dimensi lain, Kapten Jack Sparrow dari
"Pirates Of Carribean". Ia dan perwakilan bajak laut dari seluruh
dunia berkumpul di The Brethren, markas pusat bajak laut, karena ada ancaman
besar dari pasukan Inggris yg akan segera menyerang. Nyaris seluruh perwakilan
menolak untuk keluar. Menurut mereka "The Brethren tidak mungkin
ditaklukkan, kita cukup berdiam disini dan menunggu mereka kelelahan lalu
pergi". Perdebatan berakhir dengan pemilihan pemimpin tertinggi yg berhak
mengambil keputusan. Seluruh perwakilan memilih nama mereka sendiri, kecuali
Jack Sparrow. Ia memberikan suaranya pada seorang kapten wanita. Mengapa?
Wanita inilah satu-satunya yang sepakat untuk keluar dan menyerang. Mungkin
Jack Sparrow berpikir "walau disini aman, akan lebih baik kita
keluar, bertarung habis-habisan. Kalau kita menang, mereka tak akan berani
mengusik kita lagi"
Dari lapangan hijau, siapa tak kenal Pep Guardiola, arsitek
fenomenal Barcelona yang mengumpulkan 14 Trofi hanya dalam waktu 4 musim.
Tahukah bahwa ia memulai karir kepelatihannya tanpa pengalaman sedikitpun? Maka
ketika laga awalnya berakhir dengan kekalahan, publik mulai ragu, apa yang bisa
dilakukan pria ini. Mengetahui pesimisme publik, jelang sebuah pertandingan ia
berkata pada anak-anak didiknya, "Tak usah risau dengan kekuatan lawan,
fokus pada pasukan kita, Aku tak pernah sedikitpun meragukan kemampuan kalian,
siapapun yg harus kalian hadapi, karena pada akhirnya, 90 menit dilapangan
hijau yg akan menentukan tim kita menang atau kalah. Tugas kalian hanya
memberikan yang terbaik". Hasilnya? Walau berawal dengan kekalahan, tim
ini melakukan sapu bersih 6 trofi sekaligus di akhir musim, catatan yang tidak
pernah diraih oleh siapapun.
3 inspirasi dari 3 orang Jendral yg hidup di 3 dimensi berbeda
namun menyampaikan satu pesan, "WE HAVE TO BE STRONG". Bahwa hidup
adalah sebuah pertarungan dan didalamnya hanya ada dua pilihan, menang atau
kalah.
Kemenangan hanya akan didapat oleh mereka yang optimis, seperti optimisme Guardiola yang selalu yakin bahwa timnya
adalah tim dengan soliditas, penguasaan bola, dan sistem kaderisasi terbaik di
dunia. Hasilnya memang bukanlah sebuah tim tak terkalahkan, karena dalam
sepakbola siapapun bisa kalah dan siapapun bisa menang. Namun dunia menjadi
saksi, bagaimana ia berhasil mendelegasikan 7 orang dari prajuritnya untuk
mengisi posisi inti di timnas Spanyol yang akhirnya memenangi Piala Dunia 3
tahun yang lalu.
Kemenangan hanya akan diraih oleh mereka yang tidak mengenal rasa
takut dan sakit, seperti Jenderal Zilong
yang menolak melepas baju besinya walau sudah terluka parah akibat tusukan anak
panah. Pada akhirnya ia memang kalah di peperangan itu, namun penyatuan 3
kerajaan yang ia cita-citakan akhirnya terwujud tidak lama setelah ia
meninggal.
Kemenangan hanya akan menjadi milik mereka yang mau
mengesampingkan ego pribadi demi kepentingan tim. Seperti Kapten Jack Sparrow yang merelakan tampuk kekuasaan pada
seorang wanita, demi membuat semua orang yakin, kita harus menyerang dan tak
boleh berdiam diri.
Dan tentu saja., kemenangan hakiki hanya bisa diraih oleh mereka
yang benar-benar mencintai medan jihad dan merindukan syahid dengan segenap
perasaannya. seperti kata Khalid Bin Walid "Malam mencekam dalam sebuah
peperangan bersama pasukan lebih aku sukai daripada malam pengantin bersama
wanita yang aku cintai". Betapa semangat jihad sudah sangat menyatu dalam
jiwanya, kerinduannya akan syahid dijalan Allah begitu membuncah hingga ia pun
takut kalau-kalau ia akan mati tidak dalam kondisi sedang berperang. Ia takut
akan mati diatas ranjang padahal hampir seluruh tubuhnya sudah penuh dengan
bekas luka, hampir seluruh hidupnya (bahkan sebelum memeluk islam) ia habiskan
di medan pertempuran.
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih di antara kalian, bahwa Dia pasti akan menjadikan
mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia pernah menjadikan orang2 sebelum
mereka berkuasa; akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk
mereka; dan akan mengubah keadaan mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku tanpa menyekutukan seseorang
pun dengan-Ku” (QS an-Nur :55)
Percayalah akan janji Allah, bahwa kemenangan bersama orang-orang
beriman. Boleh saja saat ini kita dalam posisi sulit, banyak yang memandang
ragu, ada yang sinis, tak sedikit yang mencaci. Namun yakinlah suatu hari
nanti, kita akan mampu mengutus orang-orang terbaik dari barisan ini untuk
membawa Indonesia menjadi negara yang disegani dunia, membawa Islam kembali
pada posisi dimana selayaknya ia berada. Entah besok, tahun depan, 5 tahun
lagi, atau kapanpun itu. Entah kita masih hidup atau tidak. Cukup pastikan kita
berkontribusi dengan amal terbaik.
Tubuh kita boleh saja terlalu ringkih untuk menghadapi sekian
banyak makar
tapi aku percaya, dalam darah kita mengalir semangat pasukan badar
tapi aku percaya, dalam darah kita mengalir semangat pasukan badar
Play Hard, Have Fun
#Salam3Besar :)
"Inspirasi 3 Jenderal" | by @nastarabdullah, Sabtu, 01
Juni 2013
ooO Safaruddin
Iyando Ooo