MODEL ENDAPAN MINERAL DAERAH SANGKAROPI, TORAJA,
SULAWESI SELATAN

A.    Alterasi dan Mineralisasi Daerah Sangkaropi

Alterasi merupakan suatu proses yang mengakibatkan terjadinya suatu mineral baru pada tubuh batuan yang merupakan hasil ubahan dari mineral-mineral yang telah adasebelumnya yang diakibatkan oleh adanya reaksi antara batuan dengan larutan magma. Sedangkan proses Mineralisasi yaitu proses pembentukan mineral baru pada suatu tubuh batuan yang diakibatkan oleh proses magmatic atau proses lainnya, namun mineral yang dihasilkan bukanlah mineral yang sudah ada sebelumnya.
Adapun kelompok alterasi meliputi :
1.    Kelompok Filik
Kelompok filik merupakan mineral yang dijumpai sebagai mineral hasil alterasi dari mineral yang telah ada sebelumnya kemudian diklasifikasikan sebagai mineral illit adalah mineral Serisit. Dijumoai dilapangan Nampak relative berwarna merah dengan pipih melebar. Mineral Serisit merupakan hasil ubahan dari minral feldspar baik dari mineral plagioklas maupun orthoklas.
2.    Kelompok Kaolin
Kaolin merupakan hasil alterasi atau ubahan karakter factor kimia yang terbentuk pada kondisi pH ynag jenuh tinggi ( pH=4), serta factor temperature yang mengakibatkan mineral-mineral yang akan unsur silica berupa unsur magnesium dan potassium mengalamai pelarutan dan hancurannya membentuk mineral kaolin bersama dengan dunit-andalusit-kaolin bersama dengan itu, dunit-andalusit-korondum brada pada pH antara 3-4. Kaolin umunya terbentuk akibat pengayaan walaupun kadang tebentuk dari larutan hidrotermal. Mineral kaolin terbentuk pada temperature yang rendah (150-2500C) pada kedalaman dangkal.
3.    Kelompok Silika
Mineral yang termasuk mineral silica adalah mineral yang kaya akan unsur Si. Adapun mineral yang dijumpai sebagai hasil alterasi dijumpai mineral lainberupa azurite dan malacit. Pada daerah penelitian yang ada dijumpai juga endapan mineral yang terbentuk akibat proses mineralisasi yaitu proses hidrotermal.
            Mineral-mineral yang dijumpai dari proses mineralisasi hodrotermal adalah pirit dan kakopirit.
1.    Pirit
Pada daerah penelitian dijumpai endapan mineral secara dissiminated yaitu bentuk mineralisasi yang menyebar. Proses pembentukan pirit ini berasal dari pembekuan magma yang mengalami pengaruh hidrotermal atau berasal dari reaksi mineral-mineral tertentu seperti feldspar dengan piroksin serta adanya pengaruh larutan hodrotermal sebagaimana reaksi sebagai berikut:

KAlSi3O8 + Ca (Mg,Fe)(SiO3)2 + 2S + 4O2 à FeS2 + 2Sio2 + Mg(Si2Al)O10 (OH)8 + ca2+















 



2.    kalkopirit
mineral ini merupakan salah satu jenis mineral sulfida yang terbentuk dari persenyawaan unsur Cu, Fe, S yang terjadi karena proses hidrotermal, yang mana magma yang berupa unsur volaitl berupa gas dan uap yang mengandung unsur Cu, Fe, Stersebut bereaksi dengan unsur yang berasal dari larutan hidrotermal.

B.    Penentuan Zona Alterasi dan Mineralisasi Daerah Sangkaropi

Zona Alaterasi dan Mineralisasi pada daerah Sangkaropi ditentukan dengan mineral penciri dari setiap zonanya. Akan tetapi mineral-mineral yang ditemukan pada daerah sangkaropi ada pada berbagai zona alterasi seperti pirit dan kalkopirit. Pada daearah sangkaropi, ditemukan mineral kaolin. Mineral terdapat pada zona Argilic yang merupakan zona yang berada pada bagian paling luar dari suatu zonasi endapan hidrotermal suatu daerah yang ada. Zona Argilic didasarkan pada keberadaan mineral-mineral lempung dan karbonat. Mineral-mineral yang menjadi penciri zona ini yaitu mineral lempung dan berupa kaolin.

C.   Model dan Tipe Endapan Sangkaropi

Tipe endapan yang ada di Sangkaropi merupakan tipe Kuroko yang merupakan campuran mineral-mineral sphalerit, barit, Galena, kalkopirit, dan Pirit. Ganesisnya yakni terjadinya konveksi panas dari air laut yang masuk ke bahan vulkanik. Tingkat kelarutan gypsum menurun dengan bertambahnya temperature mengakibatkan terpresipitasinya gypsum dan ahhidrit secara langsung dari laut.
Endapan kuroko di sangkaropi dicirikan oleh tingginya kadar Cu (sekitar 1,10-6,91%), rendahnya Pb ( sekitar 3,2 %) dan sangat sedikitny Zn dan Ba.
Genetic endapannya berhubungan dengan vulkanik bawah laut yang berkomposisi dengan Riolit atau Basilik dan proses runtuhan kaldera volkanik. Pembentukan tipe Kuroko berhubungan dengan proses Rifting pada black Out yang dapat menghasilkan sulfida Massive. Tipe endapan Kuroko dicirikan oleh mineral polimetalik yang mengandung Cu,Pb, Zn yang terbentuk pada gunung api bawah laut.
Adapun model endapan di sangkaropi termasuk dalam endapan model vulkanik massive Sufida yang dipengaruhi Vulkanisme bawah laut atau control struktur.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar