Pak Joko, Si Tukang Sol Sepatu

 

Ilustrasi Tukang Sol Sepatu

Namanya Joko, seorang tua berambut agak panjang mencapai leher. Kulitnya mulai keriput. Kira-kira telah berumur 60 tahunan. Pekerjaan saat ini sebagai tukang Sol Sepatu keliling.

Kala itu saya menggunakan jasanya untuk memperbaiki sepatu lapangan yang saya beli 2013 silam. Lumayan berumur, 7 tahun. Dasarnya sudah menipis pertanda mesti diistrahatkan.

Pertanyaan yang sempat diutarakan ke saya, kalau kuliah S1 berapa lama ya? Jawabku, 3.5 tahun – 5 tahun. Saya ulang bertanya, kenapa bertanya demikian, tanyaku. Gini, anak saya saat ini kuliah di jurusan hukum. Hitung-hitungan saya sudah masuk lima tahun dia kuliah. Sampai saat ini tak ada kabar kapan akan wisuda? Semenjak saya mis komunikasi dengan kakaknya yang menjadi sumber informasi, saya tidak memiliki akses informasi dengan anak saya yang kuliah di hukum itu sekarang.

Sambil bercerita panjang lebar, sedikit bergumam Apakah benar seorang anak berhak marah kepada orang tuanya? Pertanyaan ini yang masih membekas dalam hatinya, kok bisa ya? Ulangnya lagi. Anaknya marah sehingga tak mau menghubungi dia lagi. Sudah cukup lama tak ada kontak dengan anaknya.

Tak ada kata yang bisa saya ucapkan, dalam hati saya tetap berterima kasih ada pengalaman menarik yang bisa diambil hikmanya. Bahwa konflik dalam keluarga selalu ada, entah itu antara adik-kakak, sanak saudara, suami-istri atau anak-cucu. Bagaimana menyelesaikannya? Setiap orang memiliki caranya masing-masing. Dan mesti digarisbawahi bahwa semua konflik yang kita dihadapi pada dasarnya agar kita bisa tumbuh dan berkembang.

Sedikit berpesan bahwa, setiap orang memiliki porsi rezeki masing-masing. Rezekimu tak mungkin diambil orang lain, begitupun sebaliknya, saya tak mungkin mendapatkan rezeki yang tidak digariskan untuk saya.

Jalani pekerjaan dengan penuh ikhlas karena itu akan mendatangkan kebahagiaan, ucapnya lagi sembari memberikan sepatu saya yang telah dijahit.

Sehat-sehat selalu pak, Do’aku semoga tetap diberi umur panjang dan bisa berkumpul kembali dengan anak dan cucunya kelak.

ooO Safaruddin Iyando Ooo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar