Bertemu Anoa, Binatang Endemik Sulawesi Tenggara

Sumber Gambar (http://www.dionbata.com/2012/09/sulawesi-yang-terkoyak.html)
Ada begitu banyak binatang endemic di sulawesi Tenggara. Salah satunya ialah Anoa. Binatang endemic ini menjadi icon dari provinsi Sulawesi Tenggara. Hal yang cukup miris sampai pada saat ini yakni penelitian mengenai binatang ini yang masih kurang. Selain itu makin berkurangnya populasi binatang ini entah itu akibat perburuan atau habitat mereka yang mulai berkurang.
Sudah dua tahun saya bergabung bersama Opwall yakni sejak 2016 kemarin. Pertanyaan yang sering muncul ketika survey, Far sudah pernah lihat Anoa sebelumnya? Jawabku singkat, Belum. Memang binatang ini agak sulit ditemukan di hutan bebas. Bisa tanya ke mesyarakat Sultra, Sudah pernah lihat Anoa? Pasti kebanyakan jawabnya belum. Karena memang sulit diketemukan. Kemungkinan ini juga yang menjadi alasan kenapa penelitian mengenai Anoa kurang.
Apalagi mitos yang berkembang sampai saat ini bahwa anoa itu menakutkan, Kenapa menakutkan? Berhubung cerita-cerita mengenai anoa yang sampai di telinga kami semua menakutnya yakni dikejar anoa, mati karena ditanduk anoa dan sebagainya.
Boleh dikatakan tahun ini merupakan tahun keberuntungan untuk saya. Berhubung kegiatan survey yang saya lakoni tahun ini (2017)  bersama Opwall cukup memuaskan untuk saya walaupun pada saat itu saya tidak sempat mengabadikan gambar binatang endemik tersebut.
Kronologisnya seperti ini. pekan terakhir untuk kegiatan survey berlokasi di torombia, Kulisusu Utara. Lebih kurang 9 km dari Lamoahi, Kulisusu Utara Basecamp kami.
Saat itu saya ditugaskan untuk setting camera trap di torombia. Saya ditemani dua orang guide. Lokasi surveynya memang cukup jauh dari perkampungan. Ketika memasuki area survey telah ada jejak-jejak kaki binatang ini yang manandakan keberadaannya di sekitar area itu. Ketika hendak memasang camera trap yang kedua, tiba tiba saya mendengar suara sesuatu yang sedang berlari. Saya mengarahkan pandanganku ke suara itu. Tiba-tiba seekor Anoa berlari ke arah saya, warna hitam, tanduknya agak panjang. Presepsiku ia merupakan Anoa dewasa. Lebih kurang 5 meter dari saya anoa itu berhenti sejenak kemudian berpaling lari ke arah lain. Kaget, panic, senang bercampur dalam diri saya. Bahwa seperti ini Anoa jika dilihat di hutan bebas.    
Punya mimpi serta keinginan untuk melestarikan binatang ini dengan menyiapkan hutan lindung untuk binatang ini, jauh dari hunter dan bisa diamati secara langsung oleh mereka yang ingin tahu banyak/belajar mengenai binatang enpemik Sulawesi Tenggara ini. Memang sulit untuk merelisasikan saat ini tapi setidaknya sudah ada niat untuk melakukan itu.


ooO Safaruddin Iyando 0oo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar