Family Travelling in Malang Part 1

Alun-alun Kota Malang

Traveling sendirian atau bersama teman-teman bukan sesuatu yang baru buat saya. Karena kegiatan seperti ini sering saya lakukan sewaktu kuliah. Moment family travelling yang saya lakukan di Malang September kemarin merupakan kali pertama buat saya. Tujuan kami ke kota Malang sebenarnya untuk menghadiri Wisuda S2 kakak sulung saya di Universitas negeri Malang yang dilaksanakan tanggal 4 September 2016 kemarin.

Perencanaan awal kami yakni berangkat bersamaan, saya, kakak laki2 saya, ibu, ayah dan ipar saya tanggal 2 September. Berhubung ayah mesti mengikuti pelatihan hingga tanggal 3 september sehingga keberangkatan kami bertahap yakni kakak laki2, ibu serta ipar saya berangkat tanggal 2 sedangkan saya dan ayah berangkat tanggal 3.

Menginjakkan kaki di tanah Jawa kali ini merupakan kali ke tiga bagi saya. Tapi Kota Malang merupakan kali pertama buat saya. Menjelajahi kota Malang tidak cukup 2 atau 3 hari, butuh waktu sepekan bahkan lebih. Berhubung saya dan keluarga hanya punya waktu 2 hari di Kota malang jadi mesti memilih tempat terbaik yang harus dikunjungi dan terjangkau.

Hari pertama, Kami berkunjung ke Alun-alun Kota Batu. Kita berangkat selepas Ashar berhubung acara Wisuda kakak saya berakhir siang sekitar pukul 14.00. Jarak kota Malang ke alun-alaun kota batu tidak begitu jauh. Kami sampai di lokasi pas saat waktu shalat maghrib tiba, jadi kami menyempatkan diri untuk shalat di masjid xxx (Lupa namanya) tepat di depan taman Alun-alun kota Malang. Mesjidnya cukup besar dan terdiri dari 2 lantai. Tempat wudhu cukup menarik serasa berada dalam bawah tanah. Taman Alun-alun Kota Batu merupakan salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi. Tiap libur semester atau akhir pekan, tempat ini ramai dikunjungi.

Di sini dapat ditemukan beberapa arena permainan anak-anak, ada juga penjual eceran oleh-oleh Malang yang berkeliaran di taman ini. Ada juga pertunjukan hantu di mana merekan berkonstum pocong atau kuntilanak yang berdiri di sudut-sudut taman. Sebagian pengunjung memanfaatkan moment tersebut untuk berfoto dengan para hantu-hantu buatan itu.