Pagi itu, Rabu 12 February 2014 saya dan kawan-kawan ingin mengunjungi
salah satu tempat yang sangat indah. Tempat ini belum banyak diketahui public. Tampat ini berada di kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan (± 40 km dari Kota
Makassar) tepatnya di pertigaan masuk PT.BOSOWA. Berjalan dari pertigaan PT.
Bosowa ± 1,5 km ada sebuah jembatan. Di situlah dermaga
untuk bisa masuk dikampung tersebut yakni Rammang-Rammang yang banyak orang
mengatakan bahwa ini merupakan "vietnamnya sulawesi selatan".
Wajar dikatakan demikian karena rutenya yakni berupa sungai yang
berkelok-kelok yang disusur selama 30 menit. dengan pemandangan yang membuat mata
tak mampu terpejam melihat keindahan rutenya.
Rammang – rammang merupakan nama sebuah perkampungan kecil yang di
kelilingi perbukitan karts. Kampung ini seolah terisolasi dari dunia, karena
untuk menuju kampung ini kita harus menyusuri sungai menggunakan perahu
bermotor. Kampung ini juga hanya di huni oleh 15 KK dan mereka semua
adalah satu keluarga besar. Di ramang – ramang juga tak ada aliran listrik
dari pihak PLN, namun ada warga di sini yakni
pak Haris yang menggunakan PLTS untuk bisa menerangi rumahnya di malam hari
walaupun itu hanya mampu menyalahkan tiga buah bolam lampu. jadi bisa di
bayangkan gimana indahnya pancaran bintang-bintang dan bulan yang menghiasi langit malam di daerah ini
Selain itu penghidupan warga di kampung ini umumnya bertani dan
berternak. Hijaunya tanaman padi sejauh mata memandang menjadi salah satu
keindahan tersediri yang bisa dilihat dikampung ini.
Di balik semua keterbatasan dan kesederhanaannya, rammang – rammang
menyimpan pesona yang menawan bagi siapapun yang melihatnya. Selain indahnya
jejeran bukit karts yang mengelilingi kampung ini, ada juga dapat mengujungi
Goa Passaung yang ada di kampung ini yang panjangnya kurang lebih 30 mater.
Konon belum lama ini ada peninggalan sejarah yang diketemukan di goa ini. Selain
itu, salah satu harus dikunjungi di daerah yakni Telaga Bidadari yang konon
menurut cerita Pak haris bahwa jika hujan gerimis yang menimbulkan timbulnya
pelangi maka para Bidadari turun untuk mandi di telaga ini.
Goa Passaung |
Untuk berkunjung di kampung ini tidak begitu sulit karena perahu yang
akan mengantarkan ke kampung tersebut telah siap di dermaga. Baiknya sebelum
berangkat dianjurkan untuk menghubungi pengemudi perahu yakni pak Haris (081241029609).
Kapasitas perahu yang disediakan yakni 5-10 orang dan untuk biaya tergantung
kemampuan teman-teman bernegoasiasi. Saya dan kawan-kawan yang berjumlah 13
orang membayar 260 ribu dengan menggunakan 2 buah perahu untuk di antarkan di
kampung tersebut. Sebaiknya untuk datang disini pada musim kemarau agar bisa
mengelilingi seluruh pelosok kampung ini
dan jangan lupa membawa payung atau alat pelindung dari panasnya terik
matahari. Lebih baiknya berkunjung di tempat ini pada sore hari. Satu lagi,
jangan lupa membawa makanan atau snack untuk pengganjal rasa lapar.
Ucapan Terimah kasih kepada Pak haris yang sudah mengantarkan kami ke
tempat ini serta kawan-kawan yang sudah bergabung dalam kegiatan jalan-jalan
seruh kali ini. Semoga bisa bertemu di kegiatan jalan-jalan selanjutnya. Satu
lagi, ucapan terimah kasih kepada keluarga Bang Gifar atas suguhan makan
siangnya. Tahu sekali kondisi kami semua yang pada kelaparan.
Please be a
traveller not a tourist. try new things, meet new people, and look beyond
what's right in front of you. Those are the keys to understanding this amazing
world. we live in. #Andrew_Zimmern