Berdasarkan penjelasan pasal 94 ayat (1) PP No.
23/2010, pengolahan batubara untuk meningkatkan nilai tambah antara lain:
a.
Penggerusan batubara (coal crushing)
b.
Pencucian batubara (coal washing)
c.
Pencampuran batubara (coal blending)
d.
Peningkatan mutu batubara (coal upgrading)
e.
Pembuatan briket batubara (coal briquetting)
f.
Pencairan batubara (coal liquefaction)
g.
Coal water mixture (CWX)
Selain pengolahan di atas, batubara juga dapat diolah
untuk keperluan nonenergi, yaitu dijadikan kokas daa karbon aktif yang bernilai
cukup tinggi.
Upaya untuk meningkatan nilai tambah sangat terkait
dengan penggunaan teknologi yang diharapkan mampu memberikan keuntungan
(revenue) lebih besar kepada pelaku usaha. Ini berarti, keberadaan teknologi
dan pemanfaatan terhadap teknologi tersebut menjadi factor penentu bagi
keberhasilan peningkatan nilai tambah batubara.
Teknologi Pengolahan Sekarang
Umumnya pengolahan batubara yang selama ini dilakukan perusahaan tambang
batubara di Indonesia, terdiri atas:
a.
Pencampuran, yaitu mencapur dua atau lebih jenis
batubara yang diperolehlangsung dari tambang (run off mine, ROM) dengan kualitas yang berbeda untuk memperoleh
kualitas batubara yang sesuai dengan permintaan konsumen
b.
Penggerusan/peremukan, yaitu proses pengecilan ukuran
dalam suatu crushing plant untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan
permintaan pasar.
c.
Pencucian batubara, yaitu proses pencucian utnuk
menghilangkan bahan pengotor yang terdapat dalam batubara.
Dari ketiga jenis pengolahan tersebut, hampi semua
perusahaan melakukan penggerusan dan pencampuran, tetapi hanya sedikit
perusahaan yang melakukan pencucian dalam rangka menurunkan kadar abu (ash).
Teknologi Pengolahan ke Depan dan Peningkatan Nilai
tambah yang diperoleh
Berbagai teknologi muncul menyusul pemanfaatan batubara yang semakin
bervariasi, baik untuk keperluan diversifikasi pemanfaatan batubara maupun
sebagai bagian dari upaya peningkatan nilai tambah. Namun, beberapa teknologi
ternyata masih pada tahap demonstration plant atau bahkan pilot palnt.
Berikut ini beberapa teknologi pengelolaan batubarayang dapat diterapkan
di Indonesia yakni:
a.
Teknologi Peningkatan Mutu (Upgrading)
Peningkatan mutu pada umumnya dilakukan untuk menurunkan atau
menghilangkan kadar air yang terdapat di dalam batubara, sehingga nilai kalori
meningkat. Peningkatan mutu ditunjukkan agar batubara dapat berharga lebih
tinggi dibandingkan sebelumnya.
b.
Teknologi Pencairan (liquefaction)
Pencairan batubara adalah proses mengkonversi batubara menjadi minyak
dengan kualitas setara bensin atau solar. Misalnya afrika selatan yakni
satu-satunya Negara yang sudah berhasil mencairkan batubara melalaui teknologi
Suid Afrikanse Due Olie (SASOL). Namun kendala bagi Indonesia yakni investasi
yang sagat besar dan keberadaan cadangan yang besar harus berada pada suatu
lokasi.
c.
Teknologi Gasifikasi (Gasification)
Glasifikasi merupakan proses konversi batubara menjadi produk gas,
dengan atau tanpa menggunakan pereaksi udara, campuran udara/uap air, atau
campuran oksigen/uap air.
d.
Teknologi Coal
Water (CWM)
CMW atau coal water fuel (CMF)
adalah bahan bakar campuran batubara dan air yang dengan bantuan zat
aditifmembentuk suspense kental yang homogeny dan stabil selama penyimpanan,
pengangkutan dan pembakaran. Pembakaran CMW dilakukan dengan menyemprotkan CMW
menggunakan pompa ke tungku pembakaran
yang telah dipanaskan terlebih dahulu. CMW lebih cocok digunakan pada
pembangkit tenag listrik dan pembangkit tenaga uap.
e.
Teknologi Kokas Pengecoran
Kokas adalah material padatan hasil proses dekomposisi batubara dengan
pemanasan bebas udara yang menghasilkan keluaran berupa padatan, cairan dan
produk gas (proses karbonisasi). Padatan yang dihasilkan dari proses
karbonisasi biasanya disebut char atau semilkokas. Kegunaan kokas antara lain
sebagai bahan bakar dalam industry pengececoran dan industry pembuatan besi
atau baja.
Referensi:
Permana, D., 2011. Peluang dan Tantangan Peningkatan Nilai Tambah
Batubara. Jurnal teknologi mineral dan
batubara vol. 7. Hal 1-13. puslitbang teknologi mineral dan batubara:
Bandung.