MODEL-MODEL ANISOTROPI
Sering
terjadi, sampel arah variogram akan memperlihatkan perubahan besar dalam range
atau sill sebagai perubahan arah. Contoh pada Gambar 16.3a memperlihatkan
sebuah tampilan isometrik dari sebuah permukaan variogram dimana range berubah
bersama arahnya, sementara sill tetap konstan. Model anisotropi ini dikenal
sebagai anisotropi geometrik. Pada kasus anisotropi zonal, sill berubah bersama
arah sementara range tetap konstan. Contoh pada Gambar 16.3b memperlihatkan
kedua range dan sill berubah bersama arah dan merupakan sebuah penggabungan
dari kedua anisotropi geometrik dan anisotropi zonal.
Seperti
yang telah diberikan satu set sampel variogram yang memperlihatkan range
dan/atau sill secara nyata berubah bersama arah, salah satunya memulai dengan
mengidentifikasi sumbu anisotropi. Hal ini biasanya terselesaikan oleh
penentuan secara eksperimental terhadap arah yang
Gambar 16.3. Pada (a), gambar isometrik dari permukaan variogram |
memperlihatkan sebuah
contoh dari sebuah anisotropi geometrik, dimana range-nya berubah bersama
arahnya sementara sill-nya tetap konstan. Model anisotropi lainnya yaitu zonal,
dimana sill-nya berubah bersama arahnya sementara range-nya tetap konstan.
Sebuah penggabungan dari kedua anisotropi ini diperlihatkan pada (b).
Menghubungkan
range minimum dan maksimum atau sill maksimim dan miminum dalam hal ini adalah
anisotropi zonal (7). Peta kontur dari pemukaan variogram, seperti pada salah
satu yang diperlihatkan Gambar 7.6, adalah sangat berguna untuk mementukan
arah-arah ini. Alternatif lainnya, yang juga diperlihatkan pada Bab 7, adalah
untuk menggambar range eksperimental untuk sampel variogram yang berbeda arah
pada sebuah diagram mawar (merah jambu).
Informasi
kualitatif, seperti orientasi unit litologi atau bidang perlapisan, biasanya
sangat membantu
Gambar
16.4. Gambar di atas memperlihatkan kesetaraan antara sebuah model transisi
dengan nilai range a dan model transisi dengan nilai range 1 dan memiliki nilai
sill yang sama. Kedua model ini adalah setara dalam hal memudahkan mereka untuk
dievaluasi menggunakan vektor h dan h/a secara berturut-turut.
Dalam
mengidentifikasi sumbu anisotropi. Sebuah pengetahuan tentang studi kasus
genesa kejadian alam sangat membantu pula. Sebagai contoh, polusi udara adalah
kemungkinan besar lebih kuat dalam mempengaruhi arah angin dibandingkan dengan
sebuah arah yang tegak lurus.
Setelah
mengidentifikasi sumbu anisotropi, langkah selanjutnya dalah menggabungkan
antara sebuah model yang memaparkan bagaimana variogram mengalami perubahan
pada jarak dan perubahan arahnya. Untuk sekarang kita akan bekerja pada sistem
koordinat yang didefinisikan oleh sumbu anisotropi. Segera setelah kita melihat
bagaimana membangun sebuah model yang lengkap dalam sistem koordinat ini, kita
akan mencari sebuah metode yang dapat membolehkan model variogram digunakan
dalam data sistem koordinat.
Satu
metode untuk mengombinasikan model dengan beragam arah ke dalam sebuah model
yang konsisten dalam semua arah dalam rangka mendefinisikan sebuah perubahan
yang mengurangi semua variogram berarah menjadi sebuah model pada umumnya
dengan nilai range yang terstandardisasi 1. Caranya ialah dengan mengubah jarak
pemisah sehingga model yang terstandardisasi akan membantu kita dengan sebuah
nilai variogram yang identik dengan model berarah manapun untuk jarak pemisah
tersebut.
Sebagai
contoh, dua model variogram transisi dengan sill yang sama seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 16.4. Salah satunya mempunyai nilai range 1,
sementara yang lainnya mempunyai nilai range a. Perhatikan bahwa jika kita mengevaluasi
model dengan nilai range 1 pada
jarak h / a kita akan mendapatkan nilai yang sama sehingga kita dapat mengevaluasi model dengan
kisaran pada jarak h. Dengan demikian kita telah efektif mengurangi model
dengan kisaran a
ke model
ekivalen dengan kisaran 1 dengan mengurangi jarak pemisahan h ke h / a. Kita dapat mengekspresikan persamaan ini sebagai berikut
É£1
(
) = ɣa (h)
atau ɣ1 (h) = ɣa (ah) (16.11)
Atau
jika kita membiarkan h1 sama
maka,
É£1
(h1)= ɣa (h) (16.12)
Dengan demikian
setiap model directional dengan kisaran a dapat
dikurangi menjadi model standar dengan kisaran 1 hanya dengan mengganti jarak
pemisahan, h, dengan penurunan jarak h / a.
Konsep dari sebuah model yang sama dan penurunan jarak dapat diperluas
ke bentuk dua dimensi. Jika rentang ax pada bidang ax dan rentang ay pada
bidang y, maka model variogram anisotropic dapat dinyatakan sebagai berikut
ɣ (h)= ɣ(hx,hy) = ɣ1
(h1) (16.13)
Dan penurunan jarak h1 sebagai berikut:
h1=√(((hx )/ax)2+( hy/ay )2 ) (16.14)
Dimana hx adalah komponen h sepanjang sumbu x dan hy adalah komponen
sepanjang sumbu y.
Demikian pula, model variogram anisotropik dalam tiga dimensi, dengan
rentang ax, ay,
dan az dapat dinyatakan sebagai berikut
ɣ (h) = ɣ (hx, hy, hz) = ɣ1 (h1) (16.15)
dan penurunan jarak
h1 sebagai berikut
h1=√(((hx )/ax)2+( hy/ay )2+(hz/az
)2 ) (16.16)
Gambar 16.5
model
arah transisi
variogram sepanjang sumbu dari tiga dimensi
geometris anisotropi.
|
Metode yang digunakan pada model yang
sama dan penurunan
jarak juga bekerja dengan
model yang tidak mencapai sebuah
ambang. Persamaan itu
melalui 16.12 16.16
juga dapat
diterapkan untuk model
linier arah dengan
lereng ax,
ay, dan
az. Penurunan jarak akan
axh, ayh, dan azh
dan model isotropik setara dengan
kemiringan 1 diberikan
oleh ɣ1 (axh) = ɣax
(h), dll
Dalam paragraf
berikut kami telah menyediakan beberapa contoh model yang berbeda yang
menggunakan model yang setara dan trik penurunan jarak. Persamaan model akhir dalam tiga dimensi juga disediakan untuk
setiap contoh.
Geometrik anisotropi- satu
struktur
Ingat bahwa
anisotropi geometris ditandai dengan Variogram arah sampel yang memiliki
ambang yang sama tetapi rentang yang berbeda (dalam kasus variogram linier,
lereng akan bervariasi dengan arah). Gambar 16.5 menunjukkan tiga arah model variogram sepanjang tiga
sumbu tegak lurus dari anisotropi tersebut. Setiap arah model hanya terdiri dari satu struktur dan ketiga
memiliki nilai ambang yang sama, rentang mereka berbeda. Tiga model dimensi variogram untuk angka 16.5 diberikan oleh
É£ (h) =
| Ѱ1 | ɣ1 (h1) (16.17)
dan penurunan jarak h1 adalah
h1=√(((hx )/ax)2+( hy/ay )2+(hz/az
)2 ) (16.18)
Gambar 16.6 contoh kedua dari variogram arah model transisi sepanjang sumbu dari bentuk
tiga dimensi geometris anisotropi. Contoh ini, masing-masing arah model terdiri
dari tiga struktur. Pertama nugget dengan koefisien Ñ°0. Kedua adalah struktur transisi dengan
kisaran ax,1; ay,1;az,1 dan koefisien Ñ°1. Ketiga adalah struktur transisi dengan kisaran ax,2; ay,2;az,2 dan
koefisien Ñ°2
|
Dimana ax,
ay
dan az adalah rentang arah
model variogram sepanjang
sumbu anisotropi tersebut:
hx, hy dan
hz merupakan komponen dari h dalam arah x,
y, dan z dari sumbu
anisotropi dan ɣ1
(h1) adalah model setara dengan berbagai standar
1. Perhatikan bahwa untuk setiap struktur bersarang untuk setiap arah model
semua harus jenis yang sama. Artinya, semua arah model
harus berupa bola,
eksponensial, atau beberapa model
lain yang cocok untuk setiap struktur bersarang, namun jenis model dapat berbeda
dari satu struktur bersarang
ke yang berikutnya. Sebagai contoh
struktur nusted pertama
untuk masing-masing directionals mungkin terdiri dari model bola sementara struktur bersarang kedua bisa menjadi
model eksponensial.
Geometris anisotropi-nugget dan dua struktur.
Masalah pemodelan
yang biasa ditemui dalam praktek ditunjukkan pada Gambar 16.6. masing-masing
arah model terdiri dari tiga struktur, efek nugget dan dua struktur transisi
tambahan. Efek nugget adalah isotropik dalam tiga arah sementara struktur dua
sisanya isotropik di bidang x, y tetapi
menunjukkan anisotropi antara arah z dan bidang x, y. Kami akan membangun model
tiga dimensi
untuk contoh ini dengan mempertimbangkan setiap struktur secara bergantian.
Efek
nugget adalah isotropik
dan dapat langsung dimodelkan. Persamaan yang
dapat diberikan adalah :
É£(h)
= ω0ɣ0(h) (16.19)
Dimana
É£0(h) didefinisikan oleh persamaan 16.5
Struktur
selanjutnya telah teridentifikasi pada gambar 16.6 dengan jarak antara ax,1,ay,1
dan ax,1 serta koefisien ω1. Struktur ini isotropik pada
bidang x,y tetapi menunjukkan anisotropi antara bidang x, y dan arah z.
Persamaan yang dapat diberikan dari struktur model isotropik ini adalah :
ɣ(h) =I ω1 I ɣ1(h1) (16.20)
dan pada h1
jarak diperkecil
h1
=
√((hx/(ax,1))2+(hy/(ay,1))2+(hz/(az,1))2) (16.21)
Untuk
struktur terakhir, jarak sepanjang tiga sumbu utama unisotropi yang diberikan adalah ax,2, ay,2,
az,2 dan pada koefisien ω2. Struktur ini juga isotropik
dalam bidang x, y dan menunjukkan anisotropik antara bidang x,y dan arah z.
Persamaan yang dapat diberikan dari model isotropik ini adalah
ɣ(h) =I ω2
I ɣ1(h2) (16.22)
dan pada h2
jarak diperkecil
h2
=
√((hx/(ax,2))2+(hy/(ay,2))2+(hz/(az,2))2)
(16.23)
Model tiga
dimensi anisotropik lengkap diperoleh dengan
menggabungkan tiga model isotropik
setara dari persamaan 16.19 melalui persamaan 16.22 untuk mendapatkan :
ɣ(h) = ω0ɣ0(h)
+ ω1ɣ1(h1) + ω2ɣ1(h2) (16.24)
Untuk meringkas, Geometris anisotropi memerlukan kejelian dalam pemodelan
Variogram sampel terarah. Semua arah model - model variogram harus memiliki
nilai-nilai ambang yang sama. Setiap struktur bersarang di setiap arah model
variogram tertentu harus muncul dalam semua model arah lain dengan ω koefisien
yang sama.
Gambar 16.7 geometris model variogram unisotropic terlihat pada (a) telah digabungkan dengan komponen terarah (zonal) terlihat pada (b) dalam campuran yang terjadi terlihat pada (c). |
Gambar
16.7a menunjukkan pandangan perspektif dari permukaan
geometris variogram dimana jarak dan
arah mengalami perubahan sementara ambang tetap konstan. Gambar 16.7b
menunjukkan permukaan zonal variogram dimana variogram
hanya berubah dalam
satu arah. Gambar 16.7c,
menunjukkan model yang dihasilkan diperoleh
dengan menggabungkan anisotropi geometris ditunjukkan pada Gambar 16.7a dengan
model zonal yang ditunjukkan pada
Gambar 16.7b. Kedua ambang dan jarak dengan arah dalam model gabungan.
Gambar
16.8 Ketiga contoh dari transisi arah model variogram sepanjang
sumbu anisotropi tiga dimensi.
Model arah sepanjang sumbu x dan y menunjukkan
ambang yang sama, ω1, tapi dengan jarak yang berbeda.
Namun, model arah sepanjang sumbu z menunjukkan
berbagai arah dan ambang yang berbeda
dan menunjukkan campuran antara geometris
dan zonal anisotropi.
Zonal
dan geometrik Anisotropi.
Sebuah zonal anisotropi adalah suatu perubahan nilai ambang dengan arah dimana jarak tetap konstan. Dalam prakteknya kita jarang menemukan zonal anisotropi murni,
melainkan lebih umum untuk menemukan campuran
dari zonal anisotropi dan
geometris bersama.
Contoh pada Gambar 16.8 terdiri dari tiga arah model
variogram sepanjang sumbu anisotropi tersebut. Setiap arah model terdiri dari
satu struktur. Arah model sepanjang sumbu x dan y memiliki ambang yang sama,
tetapi kisaran yang berbeda. Arah model sepanjang sumbu z memiliki jangkauan
lebih pendek dan ambang yang lebih besar dari arah model untuk x dan y. Model
isotropik untuk anisotropi terdiri dari dua struktur yang mirip dengan model
diilustrasikan pada Gambar 16.7a dan b. Struktur pertama dimodelkan sebagai
anisotropi geometris, sedangkan yang kedua dimodelkan sebagai komponen zonal
menggunakan model terarah.
persamaan
model untuk sebuah struktur pertama akan menjadi model isotropic dengan nilai
sebuah sill w1 dan range
bernilai 1. Itu sangat penting menjadi catatan bahwa model ini adalah
isotropik, yang berarti nilai tersebut
harus kembali ke w1 ketika dievaluasi pada sebuah vector
(0,0,AZ).Persamaannya menjadi
γ (h)=[ω_1]γ_(1 ) (h_1) (16.25)
Dan
dikurangi jarak h1 adalah :
h_1= √(〖(h_z/a_z )〗^2+〖(h_y/a_y )〗^2+〖(h_x/a_x
)〗^2 ) (16.26)
Struktur
kedua mempunyai sill w2 dan hanya ada pada arah hz. komponen zona ini
dimodelkan menggunakan sebuah persamaan variogram arah dalam sebuah arah z
γ (h)=ω_2
γ_(1 ) (h_2) (16.27)
Dan
dikurangi jarak h2 adalah
h_2= h_z/a_z (16.28)
Model
komplit menjadi
γ (h)=ω_1
γ_(1 ) (h_1 )+ω_2 γ_(1 ) (h_2) (16.29)