KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNHAS GEL.82


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang dan memiliki beragam sumber daya untuk mengubah status bangsa menjadi negara maju. Selain sumber daya yang melimpah, sebuah negara haruslah memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mengolah sumber daya alam yang melimpah di negeri ini. Salah satu syarat peningkatan sumber daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan,  kualitas hidup masyarakat, dan kualitas pola pikir masyarakat di negara ini. Syarat-syarat tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, terutama jika masyarakat tidak berperan aktif dalam membangun syarat tersebut menjadi sebuah patokan untuk membangun negara ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Peningkatan kualitas hidup dan kualitas pola pikir masyarakat haruslah menjadi tanggung jawab pemerintah secara khusus dan masyarakat itu sendiri secara umum. Hal tersebut diharapakan mampu menyadarkan seluruh masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup serta kualitas pola pikir mereka agar menciptakan kestabilan taraf hidup mereka dan akan mengubah status negera tersebut menjadi negara maju.
Salah satu upaya untuk menigkatkan kualitas hidup dan kualitas pola pikir masyarakat dengan cara melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan utama pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu mengemban amanah untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan terhadap masyarakat yang membutuhkan informasi dan pengetahuan tambahan yang difasilitasi oleh program KKN tersebut. Program KKN merupakan pengamalan dari Tri Dharma perguruan tinggi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program pembangunan masyarakat secara profesional. Program KKN dilakukan di luar kampus agar relevansi ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat dapat terwujud sehingga masyarakat mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dan memberikan gambaran terhadap mahasiswa akan pentingnya penerapan ilmu yang mereka miliki di masyarakat serta menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk berkenalan dengan lingkungan masyarakat yang tentunya memiliki sedikit perbedaan dengan lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa yang mengikuti program KKN dituntut memiliki keterampilan khusus sebagai bekal di masyarakat selain penguasaan teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Bekal keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui Kuliah Kerja Nyata dan merupakan bagian dari proses belajar mengajar di seluruh universitas khususnya di Universitas Hasanuddin.

1.2  Pengertian KKN
Kuliah kerja nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah kemasyarakatan. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu mahasiswa mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dari pendidikan tinggi.
KKN menjadikan masyarakat sebagai basis pengabdian agar kampus tidak menjadi elitis. Kampus adalah wahana reproduksi pengetahuan harus dapat menjawab perkembangan masyarakat. Ilmu penegetahuan dan teknologi sejatinya adalah manifestasi tri darma perguruan tinggi. KKN berusaha menjembatani aspek teoritis dan aplikatif sebuah ilmui secara bersamaan.
KKN haruslah dirasakan sebagai engalaman belajar baru, yang mungkin tidak didapatkan dari ruang kuliah. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa semestinya mendapatkan penegtahuan baru dan lebih peka terhadapa masalah yang di hadapi masyarakat. Kemampuan ini menjadi bekal sebelum mahasiswa menyelesaikan studinya dan menjadi sarjana.

1.3  Tujuan KKN
Secara eksplisit, tujuan pelaksanaan KKN Universitas Hasanuddin yaitu :
a.         Memberi pengalaman belajar tentang pembanguna masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan
Berbagai pengalaman belajar akan di peroleh setiap mahasiswa yang ber-KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi desa dan masyarakat, membuat rencana pembangunan dan pemberdayaan desa, dan bagaimana menghimpun dan masyarakat.

b.        Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan menambah luasnya wawasan mahasiswa
Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka KKN dapat menghapus isu yang selam ini di lontarkan sebagai kritik terhadap perduruan tinggi. Artinya para sarjana yang pernah mengikuti atau menjadi peserta KKN, akan lebih siap dan matang dalam memasuki lapangan kerja. KKN dapat menambah wawasan mahasiswa dalam menghadapi situasi sosial.
c.         Memacu pemberdayaan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri
Kenyataan menunjukan bahwa dinaminasi masyarakat sangat esensial bagi pemberdayaan masyarakat. Pengalaman mengajarkan bahwa meningkatakan dinamika masyarakat merupakan proses yang panjang. Disinilah potensi mahasiswa bagi fasilitator pemberdayaan masyarakat. Perjumpaan dengan masyarakat serta problematikanya akan memotivasi mahasiswa sebagai agen perubahan untuk diri sendiri serta masyarakat secara umum.
d.        Mendekatakan perguruan tinggi kepada masyarakat
Perguruan tinggi merupakan bagian yang terpisahkan dari masyarakat. Perguruan tinggi hadir untuk memnuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Karenanya perguruan tinggi seharusnya terlibat dalam memecahkan masalah-masalah yang di hadapi masyarakat.


1.4  Sasaran KKN
Pada dasarnya KKN memiliki tiga kelompom sasaran yaitu :
a.       Mahasiswa
·      Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan serta kerjasama antar sektor
·      Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi,dan seni yang di pelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
·      Mempedalam penghayatan dan penertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
·      Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat
·      Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
·      Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara indisipliner atau antar sektor
·      Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver
·      Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai fasilitator sekaligus eksekutor pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat
·      Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelahaan, merumuskan, dan memeahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.
b.      Masyarakat dan pemerintah daerah
·      Masyarakat mendapatkan pemikiran, perkembangan IPTEKS sebagai dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan.
·      Pemerintah dan masyarakat memperoleh cara-cara inofatif yang di butuhkan untuk merencanakandan melkasanakan pembangunan dan pemberdayaan
·      Pemerintah memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpatisipasi aktif dalam pemabangunan.
·      Terbentuknya aktor pemberdayaan dan pembangunan didalam masyarakat
·      Pemerintah dapat memperoleh input dari mahasiswa dan kampus tentang program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
c.       Perguruan tinggi
·      Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pembangunan ilmu perguruan tinggi dapat di sesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
·      Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat dihuanakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian.
·      Melalui KKN, perguruan tinggi dapat menelaah dan merumuskan keadaan atau kondisi nyata yang berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tujuan nyata.
·      Meningkatkan, memperluas, dan mempererta kerjasama dengan instasi serta departemen ini melalui kerja sama dari mahasiswa yang melaksanakan KKN.


BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
2.1  Keadaan geografis
Desa Laerung merupakan salah satu dari 14 Desa  yang ada di kecamatan Majauleng. Kecamatan Majauleng terdiri dari empat  kelurahan dan empat belas desa, yaitu :
1.      Kelurahan Paria
2.      Kelurahan Limpomajang
3.      Kelurahan Macanang
4.      Kelurahan Uraiyang
5.      Desa Tenga
6.      Desa Tajo
7.      Desa Laerung
8.      Desa Watarumpia
9.      Desa Cinong Tabi
10.  Desa Tallulimpoe
11.  Desa Tua
12.  Desa Lamiku
13.  Desa Liu
14.  Botto Tanre
15.  Botto benteng
16.  Botto peno
17.   Desa Rumpia
18.   Desa Tosora

Desa Laerung terletak ± 4 km dari ibukota kecamatan dan  ± 35 km dari ibukota Kabupaten Wajo. Desa Laerung yang terletak di Kecamatan Majauleng mempunyai batasan-batasan wilayah sebagai berikut :
1.    Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Poloenro, Kecamatan Gilireng
2.    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Paria
3.    Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Macanang
4.    Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bottobenteng
Desa Laerung mempunyai luas wilayah sekitar 11,68 km2 dan terbagi atas dua Dusun yakni Dusun Laerung dan Dusun Alaulangkara.
2.2  Keadaan Demografis
1.        Jumlah penduduk
Berdasarkan data sekunder penduduk Desa Laerung berjumlah 1496 orang (456 KK).
Tabel 1: Distribusi jumlah penduduk menurut jenis kelamin Desa Laerung Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo tahun 2011
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki
695
Perempuan
801
Jumlah
1496
Sumber : data sekunder, dokumen Desa Laerung
Tabel 2: Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur Desa Laerung Kecamatan MajaulengKabupaten Wajo Tahun 2011
No
Gol. Umur (tahun)
Jumlah
1
00-03
50
2
>03-05
60
3
>05-06
32
4
>06-12
121
5
>12-15
98
6
>15-18
78
7
>18-60
1000
8
>60
30

Jumlah
1496
Sumber: data sekunder, dokumen Desa Laerung tahun  2011
Tabel 2 menunjukkan bahwa di Desa Laerung penduduk yang paling banyak adalah penduduk yang berumur antara >18-60 tahun yaitu sebnyak 1000 orang.
2.        Luas lahan dan penggunaannya
Luas lahan sawah di Desa Laerung yaitu 11,68 km2.
Tabel 3. Monografi Desa Bagian Pertanahan
No.
Pemanfaatan Lahan
Luas  (Ha)
1
Sawah Tadah Hujan
580
2
Sawah Pasang Surut
21,16
3
Perkebunan
370
Jumlah
1.496
Sumber: data sekunder, dokumen Desa Laerung tahun  2011
2.3    Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya
Faktor sosial ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan dan kesehatan masyarakat sehingga faktor sosial ekonomi sangat penting untuk di perhatikan demi meningkatkan satatus derjat masyarakat yang optimal. Adapun faktor sosial ekonomi meliputi :
1.        Agama
Ditinjau dari agama yang dianut, 100 % (1496) penduduk Desa Laerung adalah beragama Islam. Desa ini memiliki 1 buah masjid dan 1 buah Mushallah.
2.        Tingkat Pendidikan
Desa Laerung memiliki dua sekolah dasar, satu TK, dan satu kelompok bermain. Tingkat pendidikan yang di milki oleh warga sangat mempengaruhi dalam usaha untuk meningkatkan derajat masyarakat.
Tabel 4: Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Desa Laerung Kabupaten Wajo Tahun 2011
No
Tingkat pendidikan
Jumlah
1
Taman Kanak-Kanak
15
2
Sekolah Dasar
120
3
SMP/SLTP
65
4
SMA/SLTA
40
5
D1-D3/ Sarjana
4
6
SARJANA (S1-S3)
30

Jumlah
274
Sumber: data sekunder, dokumen Desa Laerung tahun  2011

Tabel 4 menunjukan bahwa 348 penduduk yang mampu menamatkan pendidikannya sampai ke tingkat perguruan tinggi adalah 34 penduduk.
3.        Mata pencaharian
Mata Pencaharian masyarakat Desa Laerung khususnya Dusun Laerung secara turun menurun 80% adalah petani,  10 % sebagai peternak, 5% penduduk sebagai  pedagang Serta PNS, Jasa, karyawan  sekitar 5%.
Sumber: data sekunder, dokumen Desa Laerung tahun  2011
2.4         Status Kesehatan
Salah satu pakar kesehatan yaitu H.L.BLUM dalam teorinya mengungkapkan bahwa status kesehatan individu (masyarakat) sangat di pengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor peayanan kesehatan, dan faktor genetik.
a.       Lingkungan
Wilayah Desa Laerung terdiri atas wilayah pertanian yang terletak di daerah yang datar dan sebagian di manfaatkan untuk pemukiman.
Penduduk  Desa Laerung memanfaatkan sumber air yang berasal dari sumur dan air hujan.  Sebagian besar masyarakat memiliki pekarangan dan memanfaatkannya untuk ditanami padi, singkong, cabe, jagung, kandang sapi, dan bunga.
Perilaku masyarakat Desa Laerung masih kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya kebersihan bagi kesehatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan warga yang suka merokok khusus bagi laki-laki. Selain itu sebagian besar warga Desa Laerung membuang sampah di sembarang  
Kesadaran warga untuk berobat jika sakit telah cukup tinggi. Hal ini terbukti dari adanya sebagian besar warga yang telah memanfaatkan sarana dan prasaran kesehatan seperti jasa bidan desa dan berobat ke poskesdes yang terletak di samping kator Desa Laerung atau berobat ke puskesmas Majauleng. Kebiasaan ibu untuk mengimunisasi bayi dan balitanya setiap bulan masih kurang karena mereka tidak mempunyai utuk ke posyandu dan belum memahami pentingnya mengikuti kegiatan posyandu setiap bulan.
b.      Pelayanan kesehatan
Di Desa Laerung fasilitas kesehatan hanya ada satu yaitu poskesdes. Di poskesdes itu sendiri hanya memiliki seorang petugas kesehatan yaitu bidan desa yang menangani seluruh masalah kesehatan yang ada dalam kelurahan ini. Hal tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.    Tidak ada puskesmas atau pustu di wilayah Desa Laerung
2.    Puskesmas sebagai sentra pelayanan kesehatan primer berjarak cukup jauh yakni ± 5 km dari desa Laerung karena terletak di ibu kota kecamatan.
Dengan demikian di perlukan upaya pengambangan sarana pelayanan kesehatan bagi Desa Laerung khususnya tenaga kesehatan.
3.        Sarana dan fasilitas kesehatan
Desa Laerung memiliki satu poskesdes, adapun tenaga kesehatan yang di miliki yaitu satu orang bidan desa
4.        Upaya pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan di Desa Laerung meliputi pelayanan yang didapatkan di  Poskesdes  yang dilakukan oleh petugas poskesdes dan kader-kadernya di lingkungan masing-masing.
5.        Fasilitas lapangan olahraga
Desa Laerung memiliki satu lapangan sepak bola, satu lapangan tenis meja, satu lapangan bola voli,


BAB III
IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1     Identifikasi Permasalahan
Proses identifikasi permasalahan merupakan suatu proses awal yang dilakukan untuk menyusun suatu rencana kegiatan. Masalah-masalah yang ditemukan pada masyarakat perlu diidentifikasi secara jelas dan spesifik dengan memfokuskan pada wilayah kerja dimana sumber daya setempat dapat mengatasi masalah tersebut.
Adanya identifikasi kerja di wilayah kerja Desa Laerung memberikan gambaran dengan jelas tentang faktor-faktor yang memengaruhi masalah tersebut, upaya-upaya yang dapat dilakukan, sumber daya yang tersedia, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya tersebut. Keberadaan Mahasiswa KKN UNHAS di Desa Laerung sendiri tidak luput dari program-program kerja yang merupakan bagian dari syarat pelaksanaan KKN. Berdasarkan survey dan observasi yang dilakukan di Desa Laerung Kecamatan Majauleng selama 5 hari yaitu pada 22 Juni hingga 27 Juni, serta usulan dari tokoh-tokoh masyarakat dan warga Desa Laerung dalam seminar program kerja, maka dibuatlah rencana program kerja yang diharapkan dapat memecahkan dan menanggulangi permasalahan yang terjadi pada Desa Laerung.
Beberapa permasalahan yang dihadapi tersebut antara lain:
1.         Masih kurangnya sarana dan prasaran olahraga  di desa Laerung
2.         Masih kurangnya  kegiatan bimbingan belajar membaca Al Qur’an di Desa Laerung
3.         Masih kurangnya kegiatan keagamaan pada bulan Suci Ramadhan di Desa Laerung
3.2     Pemecahan Masalah
Berdasarkan hal yang dipaparkan sebelumnya mengenai permasalahan yang kami dapatkan di Desa Laerung sehingga kami pun berusaha untuk menarik alternatif pemecahannya yang kemudian kami tuangkan dalam program kerja yang disepakati pada saat Seminar Program Kerja Desa.
Program kerja yang kami laksanakan terbagi atas bidang keilmuan maupun pilihan serta terbagi atas program kerja fisik maupun non fisik Program kerja tersebut antara lain:
1.        Pembuatan lapangan Futsal Outdoor dan Bola Voli
2.        Mengadakan bimbingan belajar membaca Al qur ‘an .
3.        Mengadakan kegiatan lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Adzan.

BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Hasanuddin dilaksanakan selama kurang lebih delapan pekan yang dimulai pada tanggal 20 Juni hingga 12 Agustus 2012 di Desa Laerung Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo.
Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan oleh tim KKN UNHAS posko Laerung, maka ditemukan berbagai masalah yang menjadi acuan dalam penentuan program kerja. Program kerja tersebut selanjutnya diseminarkan di hadapan masyarakat pada tanggal 29 Juli 2012 yang dihadiri oleh 15 orang, untuk mendapatkan dukungan serta membangun komitmen dalam rangka mensukseskan program kerja tersebut.
Adapun program kerjanya terbagi atas program kerja fisik dan non fisik antara lain :
1.1  Pembuatan Lapangan Futsal Outdoor dan Bola Voli
A.      Latar belakang
Pembangunan yang salah  salah satunya dibidang olahraga merupakan suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan yan menghasilkan suatu yang bermanfaat atau suatu perubahan yang terpadu, proses tersebut akan berdampak bagi lingkungan sekitarnya seperti peningkatan prestasi di bidang olahraga.
Pembangunan di bidang olahraga adalah seluruh proses kegiatan pembangunan yang dilksanakan di Desa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek. Pembangunan ini dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya masyarakat khususnya reken-rekan generasi muda Desa laerung.
Lapangan Futsal dan Lapangan Bola Voli merupakan sarana untuk kegiatan masyarakat Desa Laerung khususnya di bidang olahraga yang dapat menunjang kegiatan positif dan menghasilkan bibit olahragawan di tingkat Desa, Kecamatan ataupun tingkat Kabupaten bahkan bias mencapai tingkat nasional. Keberadaan lapangan futsal dan lapanan bola voli   sangatlah dibutuhkan apalagi di desa laerung terdapat banyak remaja dan anak-anak yang berpotensi pada bidang Olahraga Futsal dan Bola Voli.
A.      Tujuan Kegiatan 
a.         Tujuan umum :
Memberikan sarana  olahraga bagi masyarakat di Desa Laerung.
b.   Tujuan khusus :
Memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat yang berada di Desa Laerung  kuhusunya remaja dan anak-anak untuk semangat berolahraga sekaligus memperkenalkan olahraga  futsal.
B.       Sasaran
Masyarakat desa Laerung
C.       Waktu dan tempat
Pengerjaan lapangan futsal dan Bola Voli  di laksanakan sejak tanggal 30 Juli - 11 Agustus 2012 bertempat di lapangan  Desa Laerung, Kecamatan Majauleng
D.      Mekanisme kegiatan
1.    Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyediaan alat dan bahan antara lain, yaitu:
a.       Bambu
b.      Cangkul
c.       Parang
d.      Tali raffia
e.       Meteran
f.       Palu-palu dan paku
2.    Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yan perlu dilakukan adalah :
a.         Pengukuran ukuran lapangan futsal dan bola voli
b.        Pembuatan garis lapangan futsal dan bola voli
c.         Pengukuran tiang gawang dan tiang net bola voli
d.        Pemasangan tian gawang lapangan futsal dan tiang net lapangan bola voli.
3.    Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat tiang gawang lapangan futsal  dan tiang net bola voli  terpasang dengan baik.
4.    Intervensi
a.         Hasil
Pembuatan lapangan futsal dan bola voli bertujuan untuk menmbah sarana olahraga di desa laerung  sekaligus memotivasi masyarakat tentang pentingnya olahraga bagi kehidupan.
b.      Evaluasi
Pembuatan lapangan yang berhasil dilksanakan yakni 1 lapangan futsal outdoor dan 1 lapangan bola voli.
1.2  Mengadakan Bimbingan Belajar Membaca Al Qur ‘an
A. Latar Belakang
Desa Laerung merupakan salah satu Desa yang ada di kecamatan Majauleng yang masyarakatnya beragama islam sehingga nilai-nilai keagamaan khususnya agama Islam sangat diperhatikan. Kegiatan Keagamaan yang intensif dilakukan  ialah memberikan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan remaja . Namun, masalah yang timbul di desa ini ialah kurangnya tenaga pembibing belajar membaca Al-Qur’an sehingga kami selaku Mahasiswa KKN GEL 82 berlokasi di Desa ini mengadakan kegiatan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan Remaja Desa Laerung.
B.  Tujuan Kegiatan
Memberikan pengetahuan  kepada remaja dan anak-anak pembacaan ayat suci al-Qur’an
C.  Sasaran
Remaja dan anak-anak di desa Laerung.
D.      Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an dilksanakan pada minggu IV kegiatan KKN yakni tanggal 20 juli – 3 Agustus 2012 yang dilaksanakan di Masjid Jami Ilham Laerung.
E.       Mekanisme kegiatan
1.        Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyediaan alat yakni :
a.       Al-Qur’an
b.      Papan tulis
c.       Spidol dan pengahapus
2.        Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
a.          Mensosialisasikan adanya kegiatan ini  serta waktu pelaksanaannya di sekolah-sekolah yang ada di Desa Laerung yakni SDN 157 Laerung dan SDN 252 Laerung.
b.         Setiap peserta diberikan waktu untuk membaca beberapa ayat Al-Qur’an secara bergiliran.
c.         Kemudian dijelaskan kesalahan-kesalahan dalam pembacaan Al-Qur’an.
3.        Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat  kemajuan pemahaman anak-anak dalam  pembacaan ayat suci Al-qur’an.
4.        Intervensi
a.         Hasil
Bimbingan belajar membaca Al-Qur’an bertujuan memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang pembacaan ayat suci Al-Qur’an
b.      Evaluasi
Bimbingan belajar membaca Al-Qur’an dilaksanakan setiap hari dengan jumlah peserta yang aktif secara rutin yakni 10 oarang.

1.3    Lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)
A.    Latar Belakang
Desa Laerung merupakan salah satu Desa yang ada di kecamatan Majauleng yang masyarakatnya beragama islam sehingga nilai-nilai keagamaan khususnya agama Islam sangat diperhatikan. Kegiatan Keagamaan yang intensif dilakukan  ialah memberikan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan remaja. Adanya kegiatan pengajian ini dan bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan 1433 H maka kami Mahasiswa KKN Gel 82 melaksanakan Lomba ini yang bertujuan untuk memotivasi anak-anak dan remaja agar rajin membaca Al-Qur’an sekaligus mengisi waktu libur anak-anak dan remaja di bulan suci Ramadhan.    

B.     Tujuan Kegiatan
Memberikan  memotivasi remaja dan  anak-anak di Desa Laerung senatiasa rajin dalam  membaca Al-Qur’an sekaligus memanfaatkan waktu dengan  kegiatan islami di  Bulan Suci Ramadhan 1433 H
C.     Sasaran
Remaja dan anak-anak di desa Laerung.
D.    Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Lomba Adzan  dilaksanakan pada minggu V kegiatan KKN yakni tanggal 3 – 4 Agustus 2012 yang dilaksanakan di Masjid Jami Ilham Laerung.
E.     Mekanisme kegiatan
1.      Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyediaan alat yakni :
a.         Format penilaian
b.         Fulpen
2.      Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1)        Mensosialisasikan adanya kegiatan ini  serta waktu pelaksanaannya di sekolah-sekolah yang ada di Desa Laerung yakni SDN 157 Laerung dan SDN 252 Laerung.
2)        Membuka pendaftaran calon peserta kegiatan Lomba Adzan
3)        Mengumumkan waktu tampil dari masing-masing peserta yang telah mendaftar sekaligus menjelaskan kriteria penilaian dalam lomba Adzan  
4)        Setiap peserta diberikan kesempatan untuk Adzan yakni adzan pada shalat Shubuh.
5)        Mengumumkan hasil lomba setelah semua peserta tampil yakni dilaksanakan tanggal 6 agustus 2012
6)        Pemberian hadiah kepada para juara yang dilaksanakan tanggal 11 agustus 2012
3.      Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat  pemahaman anak-anak tentang adab-adab adzan serta pelaksanaan adzan yang benar.
4. Intervensi
a.         Hasil
Lomba adzan  bertujuan memberikan pengetahuan dan motivasi kepada anak-anak senatiasa rajin dalam membaca ayat suci Al-Qur’an
b.        Evaluasi
Lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dilaksanakan sekali dengan jumlah peserta  16 orang.
1.5    Lomba Adzan
A.    Latar Belakang
Desa Laerung merupakan salah satu Desa yang ada di kecamatan Majauleng yang masyarakatnya beragama islam sehingga nilai-nilai keagamaan khususnya agama Islam sangat diperhatikan.  Selain itu anak-anak dan remaja Desa laerung cukup banyak yang memiliki aktivitas harian yakni belajar membaca Al-Qur’an. Kondisi ini yang melatarbelakangi kami mahasiswa KKN Gel. 82 mengadakan kegiatan islami yakni salah satunya adalah Lomba Adzan ini sekaligus menyambut Bulan Suci Ramadhan 1433 H.
B.     Tujuan Kegiatan
Memberikan  memotivasi remaja dan  anak-anak di Desa Laerung supaya dapat Adzan  sekaligus memanfaatkan waktu dengan kegiatan islami di  Bulan Suci Ramadhan 1433 H
C.     Sasaran
Remaja dan anak-anak di desa Laerung.
D.    Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Lomba Adzan dilaksanakan pada Minggu V kegiatan KKN yakni tanggal 3-4 Agustus 2012 yang dilaksanakan di Masjid Jami Ilham Laerung.
E.     Mekanisme kegiatan
1.      Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyediaan alat yakni :
a.         Format penilaian
b.         Alat tulis
2.      Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
1. Mensosialisasikan adanya kegiatan ini  serta waktu pelaksanaannya di sekolah-sekolah yang ada di Desa Laerung yakni SDN 157 Laerung dan SDN 252 Laerung.
2. Membuka pendaftaran calon peserta kegiatan Lomba Adzan
3. Mengumumkan waktu tampil dari masing-masing peserta yang telah mendaftar sekaligus menjelaskan kriteria penilaian dalam Lomba Adzan 
4. Setiap peserta diberikan waktu untuk Adzan yakni Adzan untuk Shalat Shubuh
5. Pengumuman hasil lomba dilaksanakan tanggal 6 agustus 2012
6. Pemberian hadiah kepada para juara yang dilaksanakan tanggal 11 agustus 2012
3.      Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat  pemahaman terhadap adab-adab dalam adzan serta pelkasanaan adzan yang benar.
4. Intervensi
a.         Hasil
Lomba Adzan  bertujuan memberikan pengetahuan  dan motivasi kepada anak-anak supaya dapat melakukan adzan.
b.        Evaluasi
Lomba Adzan dilaksanakan sekali dengan jumlah peserta  10  orang.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari seluruh hasil kegiatan KKN Reguler UNHAS gelombang 82 di Desa Laerung, Kecamatan Wajo, Kabupaten Wajo yang dilaksanakan mulai tanggal 20 Juni – 12 Agustus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.             Pelaksanaan KKN Reguler UNHAS gelombang 82 memberikan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dan sebagai salah satu tri dharma perguruan tinggi yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan.

2.             Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan dituangkan dalam bentuk program kerja terbagi atas beberapa kegiatan yang kesemuanya berjalan dengan optimal. Kegiatan tersebut meliputi:
a.              Program kerja non fisik:
·      Bimbingan belajar membaca Al-Qur’an
·      Lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)
·      Lomba Adzan
b.             Program kerja fisik:
·      Pembuatan  Lapangan Futsal Outdoor dan lapangan Bola Voli

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan demi perkembangan dan kemajuan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masyarakat guna peningkatan produktifitas kegiatan program kerja di lapangan, antara lain :
1.         Sebaiknya pihak satgas lebih rajin mengunjungi lokasi KKN sehingga dapat saling berbagi.
2.         Sebaiknya biaya hidup bagi mahasiswa diberikan lebih awal.
3.         Sebaiknya Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diberikan lebih banyak materi pengenalan lapangan sehingga memudahkan asimilasi mahasiswa terhadap kebiasaan masyarakat setempat.
4.         Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar mahasiswa, sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar.
5.         Sebaiknya Supervisor,Satgas, dan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN ini agar sekiranya lebih memperhatikan Mahasiswa KKN agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai rencana.
6.         Menghilangkan persepsi bahwa mahasiswa KKN adalah sebagai penyandang dana (donatur), melainkan sebagai motivator
7.         Dukungan pihak Pemerintah Daerah terhadap adanya mahasiswa KKN hendaknya ditingkatkan lagi dalam bentuk bantuan materiil maupun non materiil.


LAMPIRAN
Foto-foto Kegiatan
1. Pembuatan Lapangan Futsal Outdoor dan Lapangan Bola Voli

Pengukuran tiang gawang lapangan futsal
  


 Pemasangan gawang lapangan futsal


Pembuatan Garis lapangan Futsal
                                                                                                                
                                Penggalian lumbang tiang net Lapangan Bola Voli


                                  Pemasangan Net Lapangan Bola Voli
                                            Bermain Bola Voli bersama warga Desa Laerung

2.      Bimbingan Belajar Mengaji


Kegiatan Bimbingan Belajar Membaca Al-Qur’an di masjid Jami Ilham Laerung

3.       Lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) 
 
                                Penampilan  peserta di hari pertama yakni tanggal 2 agustus 2012

                          Penyerahan Hadiah juara 1 Lomba MTQ putri oleh kepala BPD Laerung

                                        Penyerahan Hadiah juara 1 Lomba MTQ putra

4.       Lomba Adzan

                                         Penampilan peserta Lomba Adzan

                                                         Penyerahan Juara 1 Lomba Adzan
































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar