BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara berkembang dan memiliki beragam sumber daya untuk mengubah
status bangsa menjadi negara maju. Selain sumber daya yang melimpah, sebuah
negara haruslah memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mengolah sumber
daya alam yang melimpah di negeri ini. Salah satu syarat peningkatan sumber
daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan, kualitas hidup masyarakat, dan kualitas pola
pikir masyarakat di negara ini. Syarat-syarat tersebut tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan, terutama jika masyarakat tidak berperan aktif dalam
membangun syarat tersebut menjadi sebuah patokan untuk membangun negara ini
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Peningkatan
kualitas hidup dan kualitas pola pikir masyarakat haruslah menjadi tanggung
jawab pemerintah secara khusus dan masyarakat itu sendiri secara umum. Hal
tersebut diharapakan mampu menyadarkan seluruh masyarakat dan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas hidup serta kualitas pola pikir mereka agar menciptakan
kestabilan taraf hidup mereka dan akan mengubah status negera tersebut menjadi
negara maju.
Salah satu upaya untuk menigkatkan kualitas hidup dan
kualitas pola pikir masyarakat dengan cara melaksanakan program Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Program tersebut dilaksanakan sesuai dengan tujuan utama
pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu mengemban
amanah untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan
terhadap masyarakat yang membutuhkan informasi dan pengetahuan tambahan yang
difasilitasi oleh program KKN tersebut. Program KKN merupakan pengamalan dari Tri Dharma perguruan tinggi yang
melibatkan seluruh lapisan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program
pembangunan masyarakat secara profesional. Program KKN dilakukan di luar kampus
agar relevansi ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat dapat terwujud
sehingga masyarakat mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, teknologi, serta
seni dan memberikan gambaran terhadap mahasiswa akan pentingnya penerapan ilmu
yang mereka miliki di masyarakat serta menjadi langkah awal bagi mahasiswa
untuk berkenalan dengan lingkungan masyarakat yang tentunya memiliki sedikit
perbedaan dengan lingkungan perguruan tinggi. Mahasiswa yang mengikuti program KKN dituntut
memiliki keterampilan khusus sebagai bekal di masyarakat selain penguasaan
teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Bekal keterampilan tersebut
dapat diperoleh melalui Kuliah Kerja Nyata dan merupakan bagian dari proses
belajar mengajar di seluruh universitas khususnya di Universitas Hasanuddin.
1.2
Pengertian
KKN
Kuliah kerja nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di
tengah-tengah masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah-masalah kemasyarakatan. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam
upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu
mahasiswa mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dari pendidikan tinggi.
KKN menjadikan masyarakat sebagai basis pengabdian agar
kampus tidak menjadi elitis. Kampus adalah wahana reproduksi pengetahuan harus
dapat menjawab perkembangan masyarakat. Ilmu penegetahuan dan teknologi
sejatinya adalah manifestasi tri darma perguruan tinggi. KKN berusaha
menjembatani aspek teoritis dan aplikatif sebuah ilmui secara bersamaan.
KKN haruslah dirasakan sebagai engalaman belajar baru, yang
mungkin tidak didapatkan dari ruang kuliah. Dengan selesainya ber-KKN,
mahasiswa semestinya mendapatkan penegtahuan baru dan lebih peka terhadapa
masalah yang di hadapi masyarakat. Kemampuan ini menjadi bekal sebelum
mahasiswa menyelesaikan studinya dan menjadi sarjana.
1.3
Tujuan
KKN
Secara eksplisit, tujuan pelaksanaan KKN Universitas
Hasanuddin yaitu :
a.
Memberi pengalaman
belajar tentang pembanguna masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan
Berbagai pengalaman belajar akan di peroleh setiap
mahasiswa yang ber-KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi desa dan
masyarakat, membuat rencana pembangunan dan pemberdayaan desa, dan bagaimana
menghimpun dan masyarakat.
b.
Menjadikan lebih
dewasanya kepribadian mahasiswa dan menambah luasnya wawasan mahasiswa
Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka KKN dapat
menghapus isu yang selam ini di lontarkan sebagai kritik terhadap perduruan
tinggi. Artinya para sarjana yang pernah mengikuti atau menjadi peserta KKN,
akan lebih siap dan matang dalam memasuki lapangan kerja. KKN dapat menambah
wawasan mahasiswa dalam menghadapi situasi sosial.
c.
Memacu pemberdayaan
masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri
Kenyataan menunjukan bahwa dinaminasi masyarakat sangat
esensial bagi pemberdayaan masyarakat. Pengalaman mengajarkan bahwa
meningkatakan dinamika masyarakat merupakan proses yang panjang. Disinilah
potensi mahasiswa bagi fasilitator pemberdayaan masyarakat. Perjumpaan dengan
masyarakat serta problematikanya akan memotivasi mahasiswa sebagai agen
perubahan untuk diri sendiri serta masyarakat secara umum.
d.
Mendekatakan perguruan
tinggi kepada masyarakat
Perguruan tinggi merupakan bagian yang terpisahkan dari
masyarakat. Perguruan tinggi hadir untuk memnuhi kebutuhan masyarakat akan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Karenanya perguruan tinggi seharusnya
terlibat dalam memecahkan masalah-masalah yang di hadapi masyarakat.
1.4
Sasaran
KKN
Pada dasarnya KKN memiliki tiga kelompom sasaran yaitu :
a. Mahasiswa
· Memperdalam
pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner,
sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan serta kerjasama antar sektor
· Memperdalam
pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi,dan
seni yang di pelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
· Mempedalam
penghayatan dan penertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
· Memperdalam
pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-beluk keseluruhan dari
masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat
· Mendewasakan
cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
· Memberikan
keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan
masyarakat berdasarkan IPTEKS secara indisipliner atau antar sektor
· Melatih
mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver
· Memberikan
pengalaman belajar dan bekerja sebagai fasilitator sekaligus eksekutor
pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap
kemajuan masyarakat
· Melalui
pengalaman bekerja dalam melakukan penelahaan, merumuskan, dan memeahkan
masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian
sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab,
maupun rasa kesejawatan.
b. Masyarakat
dan pemerintah daerah
· Masyarakat
mendapatkan pemikiran, perkembangan IPTEKS sebagai dasar dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan.
· Pemerintah
dan masyarakat memperoleh cara-cara inofatif yang di butuhkan untuk
merencanakandan melkasanakan pembangunan dan pemberdayaan
· Pemerintah memperoleh
pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga
mampu berpatisipasi aktif dalam pemabangunan.
· Terbentuknya
aktor pemberdayaan dan pembangunan didalam masyarakat
· Pemerintah
dapat memperoleh input dari mahasiswa dan kampus tentang program pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat
c. Perguruan
tinggi
· Memperoleh
umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan
di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan
pembangunan ilmu perguruan tinggi dapat di sesuaikan dengan tuntutan nyata
pembangunan.
· Memperoleh
berbagai kasus yang berharga yang dapat dihuanakan sebagai contoh dalam
memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
penelitian.
· Melalui
KKN, perguruan tinggi dapat menelaah dan merumuskan keadaan atau kondisi nyata
yang berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat
kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tujuan nyata.
· Meningkatkan,
memperluas, dan mempererta kerjasama dengan instasi serta departemen ini
melalui kerja sama
dari mahasiswa yang melaksanakan
KKN.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
2.1
Keadaan
geografis
Desa Laerung merupakan salah satu dari 14 Desa yang ada di kecamatan Majauleng. Kecamatan Majauleng terdiri dari empat kelurahan dan empat belas desa, yaitu :
1.
Kelurahan
Paria
2.
Kelurahan
Limpomajang
3.
Kelurahan
Macanang
4.
Kelurahan
Uraiyang
5.
Desa Tenga
6.
Desa Tajo
7.
Desa Laerung
8.
Desa Watarumpia
9.
Desa
Cinong Tabi
10. Desa Tallulimpoe
11. Desa Tua
12. Desa Lamiku
13. Desa Liu
14. Botto Tanre
15. Botto benteng
16. Botto peno
17. Desa Rumpia
18. Desa Tosora
Desa Laerung terletak ± 4 km dari ibukota kecamatan
dan ± 35 km dari ibukota Kabupaten Wajo.
Desa Laerung yang terletak di Kecamatan Majauleng mempunyai batasan-batasan
wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara
berbatasan dengan Desa Poloenro, Kecamatan
Gilireng
2. Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kelurahan Paria
3. Sebelah Barat
berbatasan dengan Kelurahan Macanang
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bottobenteng
Desa Laerung mempunyai luas wilayah sekitar 11,68 km2
dan terbagi atas dua Dusun yakni Dusun Laerung dan Dusun Alaulangkara.
2.2
Keadaan
Demografis
1.
Jumlah penduduk
Berdasarkan data sekunder penduduk Desa Laerung
berjumlah 1496 orang (456 KK).
Tabel 1: Distribusi jumlah penduduk menurut jenis kelamin Desa
Laerung Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo tahun 2011
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
Laki-Laki
|
695
|
Perempuan
|
801
|
Jumlah
|
1496
|
Sumber : data sekunder, dokumen Desa Laerung
Tabel 2: Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur Desa Laerung Kecamatan
MajaulengKabupaten Wajo Tahun 2011
No
|
Gol. Umur (tahun)
|
Jumlah
|
1
|
00-03
|
50
|
2
|
>03-05
|
60
|
3
|
>05-06
|
32
|
4
|
>06-12
|
121
|
5
|
>12-15
|
98
|
6
|
>15-18
|
78
|
7
|
>18-60
|
1000
|
8
|
>60
|
30
|
Jumlah
|
1496
|
Sumber: data sekunder,
dokumen Desa Laerung tahun 2011
Tabel 2 menunjukkan bahwa di Desa Laerung penduduk yang
paling banyak adalah penduduk yang berumur antara >18-60 tahun yaitu sebnyak
1000 orang.
2.
Luas lahan dan penggunaannya
Luas lahan sawah di Desa Laerung yaitu 11,68 km2.
Tabel
3. Monografi Desa Bagian Pertanahan
No.
|
Pemanfaatan Lahan
|
Luas (Ha)
|
1
|
Sawah Tadah Hujan
|
580
|
2
|
Sawah Pasang Surut
|
21,16
|
3
|
Perkebunan
|
370
|
Jumlah
|
1.496
|
Sumber: data sekunder,
dokumen Desa Laerung tahun 2011
2.3
Keadaan
Sosial,
Ekonomi
dan Budaya
Faktor sosial ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap kehidupan dan kesehatan masyarakat sehingga faktor sosial
ekonomi sangat penting untuk di perhatikan demi meningkatkan satatus derjat
masyarakat yang optimal. Adapun faktor sosial ekonomi meliputi :
1.
Agama
Ditinjau dari agama yang
dianut, 100 % (1496) penduduk Desa Laerung adalah beragama Islam.
Desa ini memiliki 1 buah masjid dan 1 buah Mushallah.
2.
Tingkat Pendidikan
Desa Laerung memiliki dua sekolah dasar, satu TK, dan
satu kelompok bermain. Tingkat pendidikan yang di milki oleh warga sangat
mempengaruhi dalam usaha untuk meningkatkan derajat masyarakat.
Tabel 4: Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Desa
Laerung Kabupaten Wajo Tahun 2011
No
|
Tingkat pendidikan
|
Jumlah
|
1
|
Taman
Kanak-Kanak
|
15
|
2
|
Sekolah
Dasar
|
120
|
3
|
SMP/SLTP
|
65
|
4
|
SMA/SLTA
|
40
|
5
|
D1-D3/
Sarjana
|
4
|
6
|
SARJANA
(S1-S3)
|
30
|
Jumlah
|
274
|
Sumber: data sekunder,
dokumen Desa Laerung tahun 2011
Tabel 4 menunjukan bahwa 348 penduduk yang mampu
menamatkan pendidikannya sampai ke tingkat perguruan tinggi adalah 34 penduduk.
3.
Mata pencaharian
Mata
Pencaharian masyarakat Desa Laerung khususnya Dusun Laerung secara turun
menurun 80%
adalah petani, 10
% sebagai peternak, 5% penduduk sebagai pedagang Serta PNS,
Jasa, karyawan sekitar 5%.
Sumber: data sekunder,
dokumen Desa Laerung tahun 2011
2.4
Status
Kesehatan
Salah satu pakar kesehatan yaitu H.L.BLUM dalam teorinya
mengungkapkan bahwa status kesehatan individu (masyarakat) sangat di pengaruhi
oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor peayanan
kesehatan, dan faktor genetik.
a. Lingkungan
Wilayah Desa Laerung terdiri atas
wilayah pertanian yang terletak di daerah yang datar dan sebagian di manfaatkan
untuk pemukiman.
Penduduk Desa Laerung memanfaatkan sumber air yang
berasal dari sumur dan air hujan. Sebagian
besar masyarakat memiliki pekarangan dan memanfaatkannya untuk ditanami padi, singkong,
cabe, jagung, kandang sapi, dan bunga.
Perilaku masyarakat Desa Laerung
masih kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya kebersihan bagi kesehatan.
Hal ini terlihat dari kebiasaan warga yang suka merokok khusus bagi laki-laki.
Selain itu sebagian besar warga Desa Laerung membuang sampah di sembarang
Kesadaran warga untuk berobat jika
sakit telah cukup tinggi. Hal ini terbukti dari adanya sebagian besar warga
yang telah memanfaatkan sarana dan prasaran kesehatan seperti jasa bidan desa
dan berobat ke poskesdes yang terletak di samping kator Desa Laerung atau
berobat ke puskesmas Majauleng. Kebiasaan ibu untuk mengimunisasi bayi dan
balitanya setiap bulan masih kurang karena mereka tidak mempunyai utuk ke
posyandu dan belum memahami pentingnya mengikuti kegiatan posyandu setiap
bulan.
b. Pelayanan
kesehatan
Di Desa Laerung fasilitas kesehatan
hanya ada satu yaitu poskesdes. Di poskesdes itu sendiri hanya memiliki seorang
petugas kesehatan yaitu bidan desa yang menangani seluruh masalah kesehatan
yang ada dalam kelurahan ini. Hal tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu:
1. Tidak
ada puskesmas atau pustu di wilayah Desa Laerung
2. Puskesmas
sebagai sentra pelayanan kesehatan primer berjarak cukup jauh yakni ± 5 km dari desa Laerung karena terletak di ibu kota
kecamatan.
Dengan demikian di perlukan upaya
pengambangan sarana pelayanan kesehatan bagi Desa Laerung khususnya tenaga
kesehatan.
3.
Sarana dan fasilitas
kesehatan
Desa Laerung memiliki satu poskesdes, adapun tenaga
kesehatan yang di miliki yaitu satu orang bidan desa
4.
Upaya pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan di Desa Laerung meliputi pelayanan
yang didapatkan di Poskesdes yang dilakukan oleh petugas poskesdes dan
kader-kadernya di lingkungan masing-masing.
5.
Fasilitas lapangan olahraga
Desa Laerung memiliki satu lapangan sepak bola, satu lapangan
tenis meja, satu lapangan bola voli,
BAB III
IDENTIFIKASI
DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Identifikasi
Permasalahan
Proses
identifikasi permasalahan merupakan suatu proses awal yang dilakukan untuk
menyusun suatu rencana kegiatan. Masalah-masalah yang ditemukan pada masyarakat
perlu diidentifikasi secara jelas dan spesifik dengan memfokuskan pada wilayah
kerja dimana sumber daya setempat dapat mengatasi masalah tersebut.
Adanya
identifikasi kerja di wilayah kerja Desa Laerung memberikan gambaran dengan
jelas tentang faktor-faktor yang memengaruhi masalah tersebut, upaya-upaya yang
dapat dilakukan, sumber daya yang tersedia, serta faktor-faktor pendukung dan
penghambat upaya tersebut. Keberadaan Mahasiswa KKN UNHAS di Desa Laerung
sendiri tidak luput dari program-program kerja yang merupakan bagian dari
syarat pelaksanaan KKN. Berdasarkan survey dan observasi yang dilakukan di Desa
Laerung Kecamatan Majauleng
selama
5 hari yaitu pada 22
Juni hingga 27
Juni, serta usulan dari tokoh-tokoh masyarakat dan warga Desa Laerung dalam seminar
program kerja, maka dibuatlah rencana program kerja yang diharapkan dapat memecahkan
dan menanggulangi permasalahan yang terjadi pada Desa Laerung.
Beberapa
permasalahan yang dihadapi tersebut antara lain:
1.
Masih
kurangnya sarana dan prasaran olahraga di desa Laerung
2.
Masih
kurangnya kegiatan bimbingan belajar
membaca Al Qur’an di Desa Laerung
3.
Masih
kurangnya kegiatan keagamaan pada bulan Suci Ramadhan di Desa Laerung
3.2 Pemecahan
Masalah
Berdasarkan hal yang dipaparkan sebelumnya mengenai
permasalahan yang kami dapatkan di Desa Laerung sehingga kami pun berusaha
untuk menarik alternatif pemecahannya yang kemudian kami tuangkan dalam program
kerja yang disepakati pada saat Seminar Program Kerja Desa.
Program kerja yang kami laksanakan terbagi atas bidang
keilmuan maupun pilihan serta terbagi atas program kerja fisik maupun non fisik
Program kerja tersebut antara lain:
1.
Pembuatan lapangan Futsal Outdoor dan Bola Voli
2.
Mengadakan
bimbingan belajar membaca Al qur ‘an .
3.
Mengadakan
kegiatan lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Adzan.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas
Hasanuddin dilaksanakan selama kurang lebih delapan pekan yang dimulai pada tanggal 20 Juni hingga 12 Agustus 2012 di Desa Laerung Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo.
Berdasarkan observasi lapangan
yang dilakukan oleh tim KKN UNHAS posko Laerung, maka ditemukan berbagai
masalah yang menjadi acuan dalam penentuan program kerja. Program kerja
tersebut selanjutnya diseminarkan di hadapan masyarakat pada tanggal 29 Juli 2012 yang dihadiri oleh 15 orang,
untuk mendapatkan dukungan serta membangun komitmen dalam rangka mensukseskan
program kerja tersebut.
Adapun program kerjanya terbagi atas program kerja fisik
dan non fisik antara lain :
1.1 Pembuatan
Lapangan Futsal Outdoor dan Bola
Voli
A. Latar
belakang
Pembangunan yang salah
salah satunya dibidang olahraga merupakan suatu proses yang terus
menerus dan berkelanjutan yan menghasilkan suatu yang bermanfaat atau suatu
perubahan yang terpadu, proses tersebut akan berdampak bagi lingkungan
sekitarnya seperti peningkatan prestasi di bidang olahraga.
Pembangunan di bidang olahraga adalah seluruh proses
kegiatan pembangunan yang dilksanakan di Desa dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek. Pembangunan
ini dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya masyarakat
khususnya reken-rekan generasi muda Desa laerung.
Lapangan Futsal dan Lapangan Bola Voli merupakan sarana
untuk kegiatan masyarakat Desa Laerung khususnya di bidang olahraga yang dapat
menunjang kegiatan positif dan menghasilkan bibit olahragawan di tingkat Desa,
Kecamatan ataupun tingkat Kabupaten bahkan bias mencapai tingkat nasional.
Keberadaan lapangan futsal dan lapanan bola voli sangatlah
dibutuhkan apalagi di desa laerung terdapat banyak remaja dan anak-anak yang
berpotensi pada bidang Olahraga Futsal dan Bola Voli.
A. Tujuan
Kegiatan
a.
Tujuan
umum :
Memberikan sarana
olahraga bagi masyarakat di Desa Laerung.
b.
Tujuan khusus :
Memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat yang
berada di Desa Laerung kuhusunya
remaja dan anak-anak untuk semangat berolahraga sekaligus memperkenalkan
olahraga futsal.
B. Sasaran
Masyarakat desa Laerung
C. Waktu
dan tempat
Pengerjaan lapangan futsal dan Bola Voli di laksanakan sejak tanggal 30 Juli - 11 Agustus
2012 bertempat di lapangan Desa Laerung, Kecamatan Majauleng
D. Mekanisme
kegiatan
1. Persiapan
Dalam
tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyediaan alat dan bahan
antara lain, yaitu:
a. Bambu
b. Cangkul
c. Parang
d. Tali raffia
e. Meteran
f. Palu-palu dan paku
2.
Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, hal-hal yan perlu
dilakukan adalah :
a.
Pengukuran ukuran lapangan futsal dan bola voli
b.
Pembuatan garis lapangan futsal dan bola voli
c.
Pengukuran tiang gawang dan tiang net bola voli
d.
Pemasangan tian gawang lapangan futsal dan tiang net
lapangan bola voli.
3.
Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan
evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat tiang
gawang lapangan futsal dan tiang net
bola voli terpasang dengan baik.
4.
Intervensi
a.
Hasil
Pembuatan lapangan futsal
dan bola voli bertujuan untuk menmbah sarana olahraga di desa laerung sekaligus memotivasi masyarakat tentang
pentingnya olahraga bagi kehidupan.
b. Evaluasi
Pembuatan lapangan yang
berhasil dilksanakan yakni 1 lapangan futsal outdoor dan 1 lapangan bola voli.
1.2
Mengadakan
Bimbingan Belajar Membaca Al Qur ‘an
A. Latar Belakang
Desa Laerung merupakan salah satu Desa yang ada di
kecamatan Majauleng yang masyarakatnya beragama islam sehingga nilai-nilai
keagamaan khususnya agama Islam sangat diperhatikan. Kegiatan Keagamaan yang
intensif dilakukan ialah memberikan
bimbingan belajar membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan remaja . Namun, masalah
yang timbul di desa ini ialah kurangnya tenaga pembibing belajar membaca
Al-Qur’an sehingga kami selaku Mahasiswa KKN GEL 82 berlokasi di Desa ini
mengadakan kegiatan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan
Remaja Desa Laerung.
B. Tujuan Kegiatan
Memberikan pengetahuan
kepada remaja dan anak-anak pembacaan ayat suci al-Qur’an
C. Sasaran
Remaja dan anak-anak di desa
Laerung.
D. Waktu
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar membaca
Al-Qur’an dilksanakan pada minggu IV kegiatan KKN yakni tanggal 20 juli – 3
Agustus 2012 yang dilaksanakan di Masjid Jami Ilham Laerung.
E.
Mekanisme
kegiatan
1.
Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah penyediaan alat yakni :
a. Al-Qur’an
b. Papan tulis
c. Spidol dan
pengahapus
2.
Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan, hal-hal yang perlu
dilakukan adalah :
a.
Mensosialisasikan
adanya kegiatan ini serta waktu
pelaksanaannya di sekolah-sekolah yang ada di Desa Laerung yakni SDN 157
Laerung dan SDN 252 Laerung.
b.
Setiap peserta diberikan waktu untuk membaca
beberapa ayat Al-Qur’an secara bergiliran.
c.
Kemudian dijelaskan kesalahan-kesalahan dalam
pembacaan Al-Qur’an.
3.
Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap
pemantauan dan evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat kemajuan pemahaman anak-anak dalam pembacaan ayat suci Al-qur’an.
4.
Intervensi
a.
Hasil
Bimbingan belajar membaca
Al-Qur’an bertujuan memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang pembacaan
ayat suci Al-Qur’an
b. Evaluasi
Bimbingan belajar membaca
Al-Qur’an dilaksanakan setiap hari dengan jumlah peserta yang aktif secara
rutin yakni 10 oarang.
1.3
Lomba Mushabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ)
A. Latar
Belakang
Desa Laerung merupakan salah satu Desa yang ada di
kecamatan Majauleng yang masyarakatnya beragama islam sehingga nilai-nilai
keagamaan khususnya agama Islam sangat diperhatikan. Kegiatan Keagamaan yang
intensif dilakukan ialah memberikan
bimbingan belajar membaca Al-Qur’an untuk anak-anak dan remaja. Adanya kegiatan
pengajian ini dan bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan 1433 H maka kami
Mahasiswa KKN Gel 82 melaksanakan Lomba ini yang bertujuan untuk memotivasi
anak-anak dan remaja agar rajin membaca Al-Qur’an sekaligus mengisi waktu libur
anak-anak dan remaja di bulan suci Ramadhan.
B. Tujuan
Kegiatan
Memberikan
memotivasi remaja dan anak-anak
di Desa Laerung senatiasa
rajin dalam membaca Al-Qur’an sekaligus memanfaatkan
waktu dengan kegiatan islami di Bulan Suci Ramadhan 1433 H
C. Sasaran
Remaja dan anak-anak di desa
Laerung.
D. Waktu
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Lomba Adzan dilaksanakan pada minggu V kegiatan KKN yakni
tanggal 3 – 4 Agustus 2012 yang dilaksanakan di Masjid Jami Ilham Laerung.
E. Mekanisme
kegiatan
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah penyediaan alat yakni :
a.
Format
penilaian
b.
Fulpen
2.
Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan, hal-hal yang perlu
dilakukan adalah :
1)
Mensosialisasikan
adanya kegiatan ini serta waktu
pelaksanaannya di sekolah-sekolah yang ada di Desa Laerung yakni SDN 157
Laerung dan SDN 252 Laerung.
2)
Membuka pendaftaran calon peserta kegiatan Lomba
Adzan
3)
Mengumumkan waktu tampil dari masing-masing peserta
yang telah mendaftar sekaligus menjelaskan kriteria penilaian dalam lomba
Adzan
4)
Setiap peserta diberikan kesempatan untuk Adzan
yakni adzan pada shalat Shubuh.
5)
Mengumumkan hasil lomba setelah semua peserta
tampil yakni dilaksanakan tanggal 6 agustus 2012
6)
Pemberian hadiah kepada para juara yang
dilaksanakan tanggal 11 agustus 2012
3.
Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan
evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat pemahaman anak-anak tentang adab-adab adzan
serta pelaksanaan adzan yang benar.
4. Intervensi
a.
Hasil
Lomba adzan bertujuan memberikan pengetahuan dan motivasi kepada anak-anak
senatiasa rajin dalam membaca ayat suci Al-Qur’an
b.
Evaluasi
Lomba
Mushabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ) dilaksanakan sekali dengan jumlah peserta 16 orang.
1.5 Lomba Adzan
A. Latar
Belakang
Desa Laerung merupakan salah satu Desa yang ada di
kecamatan Majauleng yang masyarakatnya beragama islam sehingga nilai-nilai
keagamaan khususnya agama Islam sangat diperhatikan. Selain itu anak-anak dan remaja Desa laerung
cukup banyak yang memiliki aktivitas harian yakni belajar membaca Al-Qur’an.
Kondisi ini yang melatarbelakangi kami mahasiswa KKN Gel. 82 mengadakan
kegiatan islami yakni salah satunya adalah Lomba Adzan ini sekaligus menyambut
Bulan Suci Ramadhan 1433 H.
B. Tujuan
Kegiatan
Memberikan
memotivasi remaja dan anak-anak
di Desa Laerung supaya
dapat Adzan sekaligus memanfaatkan waktu dengan kegiatan islami di Bulan Suci Ramadhan 1433 H
C.
Sasaran
Remaja dan anak-anak di desa
Laerung.
D. Waktu
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Lomba Adzan dilaksanakan pada Minggu V kegiatan KKN yakni tanggal
3-4 Agustus 2012 yang dilaksanakan di Masjid Jami Ilham Laerung.
E. Mekanisme
kegiatan
1.
Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang perlu dilakukan
adalah penyediaan alat yakni :
a.
Format
penilaian
b.
Alat
tulis
2.
Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan, hal-hal yang perlu
dilakukan adalah :
1. Mensosialisasikan adanya
kegiatan ini serta waktu pelaksanaannya
di sekolah-sekolah yang ada di Desa Laerung yakni SDN 157 Laerung dan SDN 252
Laerung.
2. Membuka pendaftaran calon peserta kegiatan Lomba
Adzan
3. Mengumumkan waktu tampil dari masing-masing
peserta yang telah mendaftar sekaligus menjelaskan kriteria penilaian dalam
Lomba Adzan
4. Setiap peserta diberikan waktu untuk Adzan yakni
Adzan untuk Shalat Shubuh
5. Pengumuman hasil lomba dilaksanakan tanggal 6
agustus 2012
6. Pemberian hadiah kepada para juara yang
dilaksanakan tanggal 11 agustus 2012
3.
Pemantauan dan evaluasi
Dalam tahap pemantauan dan
evaluasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah melihat pemahaman terhadap adab-adab dalam adzan
serta pelkasanaan adzan yang benar.
4. Intervensi
a.
Hasil
Lomba Adzan bertujuan memberikan pengetahuan
dan motivasi kepada anak-anak supaya dapat melakukan adzan.
b.
Evaluasi
Lomba
Adzan dilaksanakan sekali dengan jumlah peserta 10 orang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari seluruh hasil kegiatan KKN Reguler UNHAS gelombang
82 di Desa Laerung, Kecamatan Wajo, Kabupaten Wajo yang dilaksanakan mulai
tanggal 20 Juni – 12 Agustus dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Pelaksanaan
KKN Reguler UNHAS gelombang 82 memberikan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai
bentuk pengabdian pada masyarakat dan sebagai salah satu tri dharma perguruan
tinggi yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan.
2.
Kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan dan dituangkan dalam bentuk program kerja terbagi atas beberapa
kegiatan yang kesemuanya berjalan dengan optimal. Kegiatan tersebut meliputi:
a.
Program
kerja non fisik:
· Bimbingan belajar membaca Al-Qur’an
· Lomba Mushabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ)
· Lomba Adzan
b.
Program
kerja fisik:
· Pembuatan Lapangan Futsal Outdoor dan lapangan Bola Voli
5.2 Saran
Adapun saran yang
dapat kami berikan demi perkembangan dan kemajuan pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di masyarakat guna peningkatan produktifitas kegiatan program kerja
di lapangan, antara lain :
1.
Sebaiknya
pihak satgas lebih rajin mengunjungi lokasi KKN sehingga dapat saling berbagi.
2.
Sebaiknya
biaya hidup bagi mahasiswa diberikan lebih awal.
3.
Sebaiknya
Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diberikan lebih
banyak materi pengenalan lapangan sehingga memudahkan asimilasi mahasiswa
terhadap kebiasaan masyarakat setempat.
4.
Perlu adanya koordinasi dan
kerjasama yang baik antar mahasiswa, sehingga program kerja dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
5.
Sebaiknya
Supervisor,Satgas, dan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN ini agar
sekiranya lebih memperhatikan Mahasiswa KKN agar pelaksanaannya dapat berjalan
sesuai rencana.
6.
Menghilangkan
persepsi bahwa mahasiswa KKN adalah sebagai penyandang dana (donatur),
melainkan sebagai motivator
7.
Dukungan pihak Pemerintah Daerah terhadap adanya
mahasiswa KKN hendaknya ditingkatkan lagi dalam bentuk bantuan materiil maupun
non materiil.
LAMPIRAN
Foto-foto Kegiatan
1. Pembuatan Lapangan Futsal Outdoor dan Lapangan Bola
Voli
Pengukuran tiang gawang
lapangan futsal
|
Pembuatan
Garis lapangan Futsal
|
Pemasangan Net Lapangan Bola Voli
|
Bermain
Bola Voli bersama warga Desa Laerung
|
2.
Bimbingan Belajar Mengaji
Penampilan peserta di hari pertama yakni tanggal 2
agustus 2012
|
Penyerahan Hadiah juara 1 Lomba MTQ
putri oleh kepala BPD Laerung
|
Penyerahan
Hadiah juara 1 Lomba MTQ putra
|
Penyerahan
Juara 1 Lomba Adzan
|